7. Menjalani hidup terlalu cepat
Pernikahan membawa banyak perubahan. Mulai dari memakai cincin kawin, menggunakan nama belakang baru, hingga hal-hal besar lain yang yang mengantar pada kehidupan baru. Pada bagian ini tak sedikit pasangan muda yang menyesal telah terjun ke tahap kehidupan ini, sebelum mereka inginkan. “Sayangnya, tidak ada langkah mundur,”
8. Hilang kebebasan yang spontan
Saat menjadi dewasa, maka semuanya cuma tentang kamu, kamu, dan kamu. Karier, kehidupan sosial,” “Ketika suatu malam kamu memberi tahu teman, ayo makan malam. Lalu tiba-tiba teringat, oh iya, aku ada suami di rumah,”
9. Kehilangan teman lajang
“Kamu mungkin tidak pernah berpikir kalau ada pertemanan di dasarkan pada status hubungan mereka,” “Tetapi, sering kali, teman lajang kamu, setelah kamu menikah, merasa seolah-olah tidak memiliki banyak kesamaan dengan kamu.” Kondisi ini bisa sangat sulit terutama bagi pasangan yang menikah muda, karena banyak dari teman mereka mungkin masih lajang. Tiba-tiba, lingkaran dalam mereka telah menutup secara signifikan, dan mereka mungkin mendapati diri mereka tidak mempunyai banyak pilihan
10. Tak tahu ada apa di luar sana
Menikah seharusnya menjadi hubungan yang paling akhir dari segalanya. Lakukan sekali, dan selesai. Jadi, ketika pasangan menikah muda, mereka mungkin menyesal tidak menguji keadaan sedikit lebih lama sebelum memutuskan menikah. “Kamu tidak memiliki banyak hal untuk dilihat kembali ketika masih muda, untuk membandingkan,” Buat Perempuan, Selingkuh Bisa Menyelamatkan Perkawinan Nah, akibat kurangnya pengetahuan tentang apa saja pilihan yang lain, mudah untuk pasangan muda mulai bertanya-tanya “bagaimana kalau?”
11. Tak membantu, malah menjauh
Bagi beberapa pasangan yang menikah muda, mereka mendapati bahwa seiring bertambahnya usia, mereka tumbuh terpisah. Apa yang dulunya cocok bak surga menjadi contoh ketidakcocokan. “Banyak yang belum sepenuhnya tumbuh, terbentuk, atau cukup berpengalaman untuk terbiasa dengan apa yang diinginkan sebagai orang dewasa yang sepenuhnya berkembang,”
12. Tidak mengantisipasi tanggung jawab Bagi beberapa pasangan muda.
pernikahan lebih dari yang mereka pertaruhkan. “Mereka berencana untuk melanjutkan gaya hidup mereka sebelumnya,” Namun, mereka lalu menyesal telah membebani diri sendiri dengan tanggung jawab yang sebenarnya tidak mereka siapkan,”
13. Tak tahu nikmatnya melajang
Ada kalimat bijak yang menyebut, “kamu tidak tahu apa yang kamu miliki, sampai mengalami kehilangan.” Menikah pada usia muda untuk menghindari fase berpacaran, mengakibatkan beberapa pasangan akhirnya merasa iri pada teman-teman yang masih lajang. Bahkan jika kamu tidak mencintai hidupmu sebelum menikah, kamu masih tetap bisa cemburu dengan kehidupan para lajang.
14. Hilang kesempatan mengambil risiko karier
Menikah memiliki konsekuensi untuk hidup secara mapan dan stabil. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini menyebabkan berakhirnya fleksibilitas untuk mengambil risiko dalam karir.
15. Iri dengan fleksibilitas pekerjaan lajang bisa terjadi.
Terutama jika mereka yang berusia muda merasa pekerjaannya saat ini tidak memadai
Discussion about this post