Sulit Air.PRnewspresisi.com– Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada warga masyarakat Sulit Air Kecamatan X Koto Diatas Sabtu (04/06) di Gedung Serbaguna Nagari Sulit Air
Komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE) ini dihadiri oleh Anggota ketua Dewan kehormatan DPRD Tk II Kab. Solok Vivi Yulista, ketua LPMN Sulit Air Hendra Caniago, PJS Wali Nagari Sulit Air Zulhidin, Wali Nagari Tanjung Balit, Kepala jorong se Nagari Sulit air, serta para undangan.
Disamping keamanan produk makanan perlu juga mengawasi dan mengendalikan penggunaan bahan berbahaya yang terdapat pada obat, obat tradisional, dan kosmetik, maka BBPOM perlu rasanya memberikan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).
dalam hal ini BBPOM juga mengandeng Drs. H. Darul Siska anggota DPR RI Komisi IX yang juga putra daerah dari Talawi Sawah Lunto, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sulit air, yang di pusatkan di Gedung Serbaguna Nagari Sulit Air, kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok.
Camat X Koto Diatas Riswandi Bahauddin, AP, S.Sos dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Drs. H. Darul Siska selaku Anggota DPR RI Komisi IX, kemudian kepala BBPOM Sumatera Barat yang datang ke nagari Sulit Air, dan bersedia memberikan komunikasi, serta informasinya kepada warga sulit air pada khususnya, sehingga dengan informasi dan edukasi ini diharapkan masyarakat kedepannya bisa lebih jeli lagi dalam menggunakan dan membuat suatu produk”,jelasnya
Acara KIE ini di buka secara resmi oleh Drs. H. Darul Siska, dalam sambutannya Darul Siska menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program pemerintah dalam mengarahkan masyarakat lebih sehat lagi, sehingga tidak asal menggunakan atau mengkonsumsinya karena akan berpengaruh kepada kesehatan.
Keamanan pangan jelas H.Darul merupakan persyaratan utama yang harus di penuhi oleh setiap produk makanan yang akan di jual atau di konsumsi masyarakat, karena banyaknya masyarakat yang belum memahami dan mengetahui bahwa pengolahan makanan yang salah, akan mengakibatkan terjadi gangguan kesehatan bagi masyarakat”,Imbuhnya
Hal ini masih banyak ditemukannya produk makanan yang tidak atau belum memenuhi persyaratan mutu dan keamanan dengan penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berlebihan oleh pedagang”,tutupnya
Untuk materi langsung di sampaikan oleh Kepala BBPOM Sumbar Drs. Abdul Rahim, A.Pt, M.Si , yang dalam paparannya menyampaikan bagaimana bahaya dari penggunaan kimia atau produk yang tidak masuk ke labor BPOM, baik itu produk makanan atau obat (baik kimia atau tradisional).
Untuk obat ini tambah Abdul Rahim asli (legal) ataupun palsu (ilegal) sangat susah di bedakan, karena banyak kemiripan, yang hanya bisa membedakan adalah dari izin edar yang di keluarkan oleh BPOM, dan jangan pernah mengkonsumsi produk yang telah habis masa kadaluarsanya, biasanya banyak di jual bebas di warung kaki lima yang di peroleh dari sisa limbah rumah sakit yang di pungut oleh pemulung.(Hendrik)
Discussion about this post