Oleh : Ayip Mulyadi
(Jurnalis PRnewspresisi.com)
Prnewspresisi.com–Semua orang berubah, termasuk pasangan hidup kita. Itu adalah salah satu fakta kehidupan yang harus kita sadari. Ketika kita sudah berusia 40 tahun -misalnya, maka dari waktu-ke waktu kita akan menyadari bahwa kita telah berevolusi menjadi orang yang berbeda jika dibandingkan saat berusia 27 tahun. Akibatnya, banyak hal dalam hidup pun menjadi berbeda. Mulai dari minat, dan prioritas hidupun mengalami pergeseran.
Bagi mereka yang menikah lalu kemudian Bercerai ketika diusia muda tak mengherankan akan sering melihat ke belakang dengan sedikit penyesalan.
Setidaknya ada 15 penyesalan terbesar yang dialami oleh mereka yang menjadi perkawinan sejak usia yang amat muda.
1. Ketertarikan “cuma” pada seks
Dalam pernikahan, kita berbagi kehidupan bersama, bukan hanya sekadar usuran “kamar tidur”. “Anak muda sering kali terlalu percaya pada seks,” “Dan, itu adalah sesuatu yang mungkin akan mereka sesali nanti,” Keintiman itu penting, tapi itu hanya salah satu dari banyak faktor dalam ikatan pernikahan yang sukses.
2. Takut konflik
Terkadang, pasangan merasa ragu di dalam pernikahan dan lantas menepi hanya karena takut akan terjadi konflik. “Mereka akan mengatakan ‘saya tidak tahu bagaimana mengatakan tidak,’ atau ‘saya tidak tahu bagaimana mengecewakan orang itu,'” Mempertahankan Pernikahan di Ambang Perceraian Perasaan semacam ini membuat mereka merasa tertekan dalam mengambil keputusan.
3. Menikah hanya untuk perubahan hidup
Bagi sebagian orang,
menikah bisa menjadi tiket satu arah untuk keluar dari sebuah kondisi. Entah itu pengawasan orangtua, hingga kamar losmen yang berantakan. Sehingga, menikah bisa menjadi cara untuk melarikan diri. Tapi hal ini biasanya bukan pertanda baik, ketika alasan menikah tersebut tidak melibatkan pasangan.
4. Menikahi pasangan yang tak “klop”
Saat menikah, penting bagi kedua pasangan untuk berbagi pemahaman tentang bagaimana mereka ingin masa depan nantinya. Namun, pemahaman semacam ini menjadi kerap menjadi masalah bagi kaum muda. Anak muda biasanya tidak selalu tahu bagaimana memilih pasangan yang benar-benar mendukung impiannya.
karena kamu sendiri masih muda dan belum menyempurnakannya,”
5. Hubungan yang tak saling memuaskan
kurangnya pengetahuan diri, kerap menyebabkan anak muda bisa memasuki hubungan yang tidak cukup memenuhi apa yang mereka butuhkan. “Mereka tidak cukup jelas pada bagian itu, karena mereka tidak mencarinya dengan tepat sejak awal,”
6. Melewatkan masa pergaulan
Seks dengan pasangan yang sudah menikah, kesenangannya dalam tempo beberapa tahun kemudian. Sehingga, ketika pasangan masih berada dalam usia muda dengan kesehatan yang prima, dorongan semacam ini bisa merusak pernikahan. “Mereka lalu merasakan hal itu, dan mulai berpikir bahwa keputusan menikah terlalu dini tidak tepat,”
Discussion about this post