Oleh : Dedi Hermanto
(Guru SMPn 5 Lembang Jaya)
Kota Solok, PRnewspresisi.com–Orangtua acapkali merasa paling benar kepada anak-anaknya, Hal itu sering ditemui ketika Orangtua selalu memaksakan kehendak dan persepsi kepada anak-anak sehingga mereka Lupa kalau mereka pernah menjadi anak-anak. Sedangkan anak-anak belum pernah menjadi orangtua.
Setiap hari selalu sibuk dengan aktifitasnya masing masing, Akibatnya dalam sebuah keluarga sering ditemui hubungan antara anak anak dengan orang tua yang tidak harmonis. Masing-masing merasa tertekan, dan tidak saling memahami.
Seringkali orang tua berkata pada anak, “ Kamu tolong pahami mama/papa”. Kalau dirunut, apa bisa anak memahami orangtua, karena anak belum pernah jadi orangtua. Tapi kalau orang tua memahami anak itu masuk akal, karena orang tua pernah jadi anak-anak.
Sayangnya, begitu jadi orangtua, kita lupa dengan masa kanak-kanak kita. Kita lupa dengan apa yang kita suka dan tidak kita suka. Banyak orangtua membanding-bandingkan anaknya yang satu dengan anaknya yang lain. Padahal kalau diingat, saat masih anak-anak, kita sangat tidak suka kalau dibanding-bandingkan.
Selaku orang tua dalam mendidik anak tentunya tidak pernah ada sekolah khusus menjadi orangtua, hal itu hanya perlu pengalaman dilapangan dengan belajar kepada orang yang berpengalaman, mengikuti seminar parenting atau juga dengan membaca buku yang tentunya sudah melakukan riset riset yang lebih mendalam.
Tapi beberapa fakta dilapangan sebagai orangtua malah sering merasa tahu, merasa benar, dan selalu menunjuk kesalahan kepada anak anak, Akibatnya anak-anak protes sehingga berdampak kepada perilaku anak anak yang banyak menyimpang dari semestinya akhirnya muncul problem antara anak dengan orangtua.
Timbul pertanyaan, Mengapa kita tidak mencoba untuk mengisi hari-hari bersama mereka dengan senyuman dan pelukan, mencoba untuk memahami mereka dengan ikut pula menyelami dunia mereka sehingga baik orang tua maupun anak bisa sama sama merasakan kondisi yang semestinya.
Karena sejatinya Setiap anak punya bawaan lahir yang berbeda-beda. Kalau orang tua memahami hal ini, maka orang tua akan bersikap kompromis, selalu mencari jalan tengah jika ada perselisihan, tidak selalu menyalahkan anak.
Pada hakikatnya dalam mendidik anak orang tua juga akan punya aturan main yang disepakati bersama. Namun sekarang ini yang sering terjadi dilapangan dalam mendidik anak, orang tua sering mendominasi keinginan mereka tanpa memperhatikanan keinginan anak, Akibatnya anak-anak merasa tertekan, hingga mereka tidak bisa mengekspresikan diri dan kemauan mereka.
Mirisnya sang anak merasa bahwa ia kurang diperhatikan,dan tidak ada yang memahaminya, hingga akhirnya bisa berdampak pada perkembangan sibuah hati.
Pesan Ali Bin Abi Thalib “Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu”. Artinya orang tua tidak mesti memberlakukan pola asuh dan didikan yang mereka peroleh sewaktu kecil kepada anaknya.
Dengan memahami ini, kita akan berusaha untuk menjadi orang tua yang tidak memaksanakan persepsi dan kehendak pribadi kepada anak.
Anak adalah titipan dan amanah dari Allah. Maka orangtua harus bertanggung jawab terhadap perkembangan kehidupan buah hatinya dari segala pengaruh negatif yang merusak moralnya.Semoga……