Oleh : NOPELIUS,S.T,M.T
(Kabid PK BPBD Kab.Solok)
PRnewspresisi.com–Sebuah pengalaman masa silam yang membekas dalam ingatan dan sangat berharga bagi saya Ketika menempuh Pendidikan dasar (SD) di kampung halaman di sebuah nagari yang terletak kaki gunung talang.
waktu itu tahun 1984 ketika saya duduk di kelas IV SD di sekolah Pasinggrahan yang sekarang Bernama SDN 02 Selayo Tanag Bukit Sileh Kecamatan Lembang Jaya kab. Solok dan ada juga yang menyebut sekolah tersebut SD teladan, saya belajar dengan guru kelas yang merupakan sosok guru senior di sekolah Setempat, semua orang kenal baik dengan bapak itu karena cara beliau mengajar sangat unik sekali, disamping lucu, juga tegas kepada muridnya.
tak jarang penghapus papan tulis yang berlumuran kapur melayang diatas kepala muridnya jika beliau sedang marah, namun kadang-kadang kita bisa tertawa terpingkal-pingkal jika beliau bercerita dan bersenda gurau dengan kami, bahkan beliau pandai pula bernyanyi dan juga bermain sandiwara.
Peristiwa itu terasa sangat luar biasa buat saya bersama teman teman sebangku, karena apapun kejadian yang menimpa kami di sekolah, baik dimarahi, dipukul dan sebagainya tidak sampai mengadu kepada orang tua kami, jikapun orang tua tau, pasti akan bertambah berat penderitaan kami akibat dimarahi guru di sekolah tersebut.
Ketika itu saya termasuk seorang murid yang sangat beliau sayangi karna pada waktu kelas empat (IV) SD saya sudah hafal nama nama ibu kota 27 propinsi (waktu itu), termasuk potensi ekonomi didaerah tersebut dan jika beliau marah kepada saya, beliau pegang-pegang pundak saya dan menyebut nama bapak saya yang kebetulan teman satu profesi dengan beliau sambil memberi nasehat “ jangan sia-siakan masa mudamu anakku, karna kamu harus melebihi capaian orang tuamu yang merupakan juga seorang guru SD”,ucapnya.
saya sangat tersentuh dengan kalimat itu dan beliau melanjutkan lagi “ saya ingin dari sekolah yang Reot ini lahir seorang pemimpin yang besar nantinya”, harapnya
Seiring waktu berjalan hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun, Ketika saya sudah menamatkan sekolah Dasar, tak lama kemudian beliau pensiun hingga tersiar kabar beliau meninggal dunia.
Walaupun beliau sudah tidak ada, namun banyak kenangan dan jasa-jasa beliau yang membekas kepada murid- Muridnya, menurut padangan saya sungguh luar biasa peran seorang guru, disisi lain sangat sulit menjadi seorang guru yang bisa sekaligus memposisikan diri menjadi orang tua apalagi di zaman moderen saat ini.
Jika dilihat dari Kondisi saat ini, guru tak bisa lagi sembarangan menegur anak didiknya apalagi cerita penghapus melayang di kepala dan lain sebagainya, orang tua bisa datang kapan saja ke sekolah jika hal tak mengenakan menimpa pada anaknya, karna sebagian orang tua walaupun (tidak semua) beranggapan bahwasanya dia merasa memiliki pendidikan tinggi dari guru Anaknya atau punya jabatan lebih tinggi sehingga mudah saja mereka melaporkan kesalahan guru dalam membela anaknya.
Kembali ke cerita guru tadi, jika alumni SDN 02 membaca artikel ini tanpa disebut pasti akan tau siapa nama guru senior tersebut bahkan alumni sekolah ini (SDN 02) telah banyak melahirkan nama-nama beken yang saat ini sudah tersebar menjadi orang terkenal di berbagai bidang, sebut saja ada yang jadi polisi, anggota TNI, dokter, bidan, perawat, karyawan BUMN, politisi , kepala Dinas, Kepala Bidang di berbagai Daerah, pengusaha, pedagang sukses, kontraktor dan saya melihat dari sekian banyak Profesi yang saya sebut tadi yang terbanyak adalah menjadi guru dan malahan sudah banyak yang menjabat sebagai kepala sekolah, bahkan hebatnya ada yang menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Solok (Sekda) yang sewaktu saya menulis hari ini mereka semua masih menjabat dan mereka semua adalah alumni SDN 02 tempat saya ditempa.
semua Alumni telah merasakan sentuhan tangan dingin beliau, dan semoga harapan beliau untuk mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi amal jariyah untuk ibadah beliau hendaknya, bak lirik lagu iwan fals “ Jadi guru jujur, berbakti memang makan hati” dipenutup tulisan ini kuucapkan “Selamat memperingati Hari Guru Nasional” dan semoga arwah para guru kami termasuk alm.Bapak ARLIK KARIM dilapangkan kuburan Amiin ya rabbil alamin.
Guruku….
Awal ku masuk kelas
Kaku, bingung, dan takut
Namun, kau memberiku senyum semangat yang membuatku bangkit
Belajar denganmu aku jadi mudah mengerti, Kau tak pernah letih membimbingku
Ilmu yang kau ajarkan padaku
Amatlah berguna dan bermanfaat
Tak pernah letih kau membimbingku
Jasamu akan selalu kukenag
Namamu akan selalu terukir di benakku
Guruku
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Kaulah pahlawan yang menerangi mimpiku, Terima kasih guruku