OGAN ILIR,PRnewspresisi.com – Tugas Badan Pengawas Pemilu dalam mengawal pesta demokrasi era digital seperti sekarang sepertinya sedikit terbantu. Makin banyak “tangan” yang ikut mengawasi. Masyarakat pemilih misalnya. Dengan modal video mereka bisa mengungkap ketidaknetralan pejabat Negara hingga kepala desa.
Contoh saja kasus pelaporan yang diterima Bawaslu Ogan Ilir, Senin, 16 Desember 2023. Warga bernama MH melaporkan dugaan secara masif keterlibatan Kepala Desa dan Perangkat Desa Tambang Rambang sebagai Tim Sukses salah satu calon anggota legislatif dalam Pemilihan Umum 2024.
Laporan yang disampaikan MH tersebut, menyusul beredarnya video ketidaknetralan diduga dilakukan Kades Tambang Rambang Aria Prima. Dalam video terlihat, Kades Aria Prima mengumpulkan pekerja KSO, salah atu perusahaan minyak. Lokasi bernama Simpang Empat. Mereka berasal dari Desa Tambang Rambang, Sukananti, dan Tanjung Bulan. Dalam satu kecamatan Rambang Kuang.
Pengarahan Kades Aria itu, terjadi 7 Desember 2023. Di dampingi Sekretaris Desa, Adi Sudarata, pertemuan berlangsung malam hari. Mulai pukul 19.30 WIB. Di rumah pribadi Kades di Kampung IV, Desa Tambang Rambang.
Video berawal, Kades menjelaskan soal pengamanan lokasi Formasi Sumatera Energi di wilayah Desa Tambang Rambang, kecamatan Rambang Kuang. Daerah itu, memang sering kejadian maling “menggondol” pipa milik Pertamina. Kades merasa bertanggungjawab dengan keamanan lokasi. Dia berjanji akan melindungi warga-nya yang bekerja di sana.
Menariknya, dalam video menit-menit terakhir, kades Aria Prima minta agar para pekerja memilih salah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra yang sekarang maju dari Dapil IV untuk kabupaten Ogan Ilir.Dapil IV. Mencakup Kecamatan Muara Kuang, Rambang Kuang, dan Lubuk Keliat.
Kades yang memang diduga menjadi tim sukses caleg Partai Gerindra itu, secara terang-terangan menyebut kalau dia siap menanggung risiko atas keputusan dan langkah yang dia ambil. Semua statemennya dalam bahasa daerah.
“Nah, ini. Ketika aku behani (berani) ngumong (bicara), berarti aku lah (sudah) tau risiko. Tidak jadi masalah. Hidup katek (tidak) masalah, dak bekembang utak (otak) bagi aku. Mental jugo dekde (tidak) betambah. Jadi ketika ado masalah itu, aku ladas (senang). Bukan berarti aku bangga. Nambah wwawasan bagi aku. Urusann itu,” katanya dengan lantang.