Koto Baru,PRnewspresisi.com—Pada Senin (29/01/24) seperti biasa upacara Bendera di SMPN 2 Kubung kembali dilaksanakan dalam suasana yang Adem dan berhawa sejuk.
Adapun Pembina Upacara kali ini diamanah kan kepada Helfia Nora,S.Pd yang merupakan Guru Teknologi Informasi Komputer (TIK) di Sekolah Setempat.
mengawali Amanatnya beliau memberikan Motivasi kepada pelaksana maupun Peserta upacara yang ditutup dengan ucapan terima kasih.
Helfia Nora menyampaikan topik seputar “Hati-Hati dengan Berkata”. Beliau mengatakan, setiap Rangkaian kalimat yang keluar dari mulut kita, itu akan kita pertanggung jawabkan baik didunia maupun diakhirat, karena Setiap kalimat merupakan sebuah do’a sehingga Apa yang kita sampaikan pikir pikir dulu sebelum berucap.
Pembina upacara pun mencontohkan kepada peserta upacara beberapa ucapan yang dianggap merendahkan dengan seenaknya mengatakan “tidak bagus, Bodoh, pencuri, Jelek dan kalimat negatif lainnya, sehingga Dari kata kata itu akan berdampak kepada orang yang kita jelekkan”, ucapnya.
Helfia Nora melanjutkan, bisa saja suatu saat nanti kata kata atau kalimat itu terjadi juga pada diri kita, keluarga kita, karib kerabat kita sehingga Setiap kata yang kita ucapkan akan dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat.
” Jika persoalan itu tidak tuntas akan berdampak pada keluarga, akan memicu rasa dendam dan itu akan menambah Dosa Baru bagi kita”,jelasnya.
Kemudian Helfia Nora meng analogikan nya pada selembar kertas dimana kertas tersebut diibaratkan sebuah hati manusia, “setiap Kata kata jelek yang terucap kertas tersebut perlahan lahan akan menjadi remuk sehingga pada akhirnya kertas yang awalnya licin akan meninggalkan bekas”,terangnya.
Pembina melanjutkan jika seandainya seseorang meminta maaf, bisa saja kertas yang remuk tadi bisa kembali seperti semula, tapi yakin lah posisi nya tidak akan se mulus sediakala karena akan tampak semacam Goresan-Goresan, sehebat apapun kita memperbaiki kertas tersebut hasil nya akan selalu membekas.
Begitu lah ucapan kita yang keluar dari mulut kita sendiri, walaupun kita meminta maaf terhadap seseorang namun hati yang terluka tidak akan bisa kembali seperti semula.
Dipenutup Amanatnya Helfia Nora menyampaikan sebuah pepatah “Diam itu Emas Berbicara itu perak”. Setiap kata kata buruk yang keluar dari mulut kita merupakan cerminan dari diri kita.
Kemudian Pembina upacara mengutip sebuah kata bijak dari Prof.Bj Habibie “Setiap kata yang terucap maka belajar lah untuk saling menghargai karena setiap hati yang terluka tidak cukup dengan satu kata maaf”.(Malin)