Oleh :Alferisto Ferdiyos, S.pd
PRnewspresisi.com–Pembelajaran abad 21, menuntut peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kreatif, dan problem solving. Oleh karena itu, tantangan bagi pendidik agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran akan dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna sehingga Penggunanan model pembelajaran PBL merupakan salah satu Model pembelajaran yang tepat.
Model PBL ini dapat mendorong tumbuhnya rasa senang bagi peserta didik dalam pelajaran, selain itu juga dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, serta memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan capaian hasil belajar menjadi lebih baik.
Menurut McMaster University, Hamilton, Kanada tahun 1969 mendefinisikan bahwa pembelajaran problem based learning merupakan model pembelajaran yang mengutamakan seberapa aktif peserta didik dalam berpikir kritis dan selalu terampil ketika dihadapkan pada penyelesaian suatu permasalahan.
Disisi lain Problem based learning adalah suatu pembelajaran yang berbasis sebuah metode untuk memperkenalkan peserta didik terhadap suatu kasus yang memiliki keterkaitan dengan materi yang dibahas sehingga Peserta didik diminta untuk mencari solusi mengenai bagaimana cara menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi. Sangat Berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek atau project based learning.
Pada project based learning solusi yang ditawarkan tidak harus berupa produk. Namun proses yang dihadapkan adalah suatu pencarian mengenai jawaban dari masalah yang dihadapi. Hal ini menjadi fokus utama dan hasil akhirnya bukan sebagai penentu salah satu benar karena sifatnya yang terbuka.
Dengan melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dunia nyata, PBL memberikan pengalaman pembelajaran yang berarti dan relevan. Sebagai Pendidik, penulis memiliki peran penting dalam mendukung implementasi PBL dan membantu peserta didik untuk mencapai potensi penuh sebagai pembelajar aktif dan berpikiran kritis.
Oleh karena itu dalam melaksanakan pembelajaran disekolah, penulis mencoba untuk menggunakan metode PBL dalam menyampaikan materi perbandingan trigonometri kepada Peserta Didik kelas X DPIB 1 SMK Negeri 2 Solok TP 2023/2024.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menerapkan model pembelajaran PBL dengan Mengorganisasikan peserta didik menjadi kelompok heterogen yang terdiri dari 4 orang per kelompok, kemudian mengamati permasalahan yang sudah ada pada LKPD dan langkah – langkah dalam penyelesaiannya.
Guru hanya Membimbing penyelidikan individu dan kelompok, kepada peserta didik per individu dan kelompok dalam pengerjaan LKPD yang kurang memahami atau tidak mengerti terkait masalah yang ada dalam LKPD tersebut.
Kemudian Mengembangkan dan menyajikan hasil karya setelah menyelesaikan LKPD, dilanjutkan dengan menampilkan hasil diskusinya ke depan kelas untuk di presentasikan, sementara kelompok yang lain mengamati dan mengoreksinya.