Kota Solok,PRnewspresisi.com – UMMY Solok kembali berhasil meloloskan puluhan mahasiswanya mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Di tahun ajaran 2023/2024, UMMY berhasil meloloskan 82 mahasiswa dalam program Kemendikbud Ristek tersebut. Jumlah tersebut cukup meningkat dibanding tahun sebelumnya, dimana hanya 62 mahasiswa UMMY yang lulus seleksi nasional.
Rektor UMMY Prof. Syahro Ali Akbar menjelaskan, dari 82 yang lulus, sebanyak 62 orang akan mengikuti program Kampus Mengajar di 5 daerah di Sumatra Barat. Mahasiswa akan ikut mengajar di sekolah-sekolah mitra sesuai program studi masing-masing. Kemudian, 10 orang lagi akan mengikuti program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Mahasiswa akan menjalani program magang di perusahaan dan sejumlah lembaga selama 1 semester.
“Yang tidak kalah membanggakan, ada 10 mahasiswa UMMY yang lulus program Pertukaran Mahasiswa Pelajar di berbagai perguruan tinggi negeri ternama. Mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia hingga ISI Yogyakarta,” papar Prof. Syahro saat melepas keberangkatan peserta program MBKM di Kampus II UMMY, SKB Kota Solok, Jumat (23/2).
Semakin banyaknya mahasiswa UMMY yang lolos seleksi MBKM, membuktikan mahasiswa UMMY mampu bersaing dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya. Bahkan, jumlah lulusan UMMY termasuk besar di Sumatra Barat.
Prof. Syahro berpesan agar seluruh mahasiswa peserta program MBKM bisa menjalani program dari Kemendikbudristek Dikti tersebut dengan baik. Apalagi, seluruh biaya ditanggung pemerintah serta juga ada uang saku selama program.
“Melalui program ini, mahasiswa UMMY bisa memperluas jaringan, memperkaya pengalaman dan juga pengetahuan. Manfaatkan dengan baik, kemudian tukarkan kembali saat kembali ke kampus,” pesannya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pengurus Yayasan, Drs. Muhammad mengapresiasi capaian UMMY Solok dalam meraih program dari pusat. Bahkan, prestasi-prestasi tersebut kian meningkatkan kepercayaan publik terhadap UMMY.
“Tugas dari ananda semuanya yang hari ini lulus program MBKM untuk menjaga dengan baik. Ananda semuanya tidak hanya sebagai individu mengikuti program, tapi juga mewakili nama baik kampus, untuk itu ikuti program dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Pensiunan ASN Pemko Solok itu mengungkapkan mahasiswa dan alumni UMMY memiliki karakter kuat dimana pun berada. Hal itu lantaran bisa beradaptasi dan menonjol di lingkungan tempat mereka bekerja maupun berkiprah.
“Mahasiswa UMMY harus diperhitungkan. Makanya, ikuti dan jalani program dengan sungguh-sungguh serta usahakan jadi yang terbaik. Prinsipnya, Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM),” pesan Muhammad.
Alumni Program Pertukaran Mahasiswa asal UMMY, Elvi Amril juga sempat berbagi pengalaman dengan mahasiswa yang akan berangkat program MBKM. Di tahun sebelumnya, Elvi merupakan wakil UMMY dalam program pertukaran mahasiswa di UPN Veteran Jawa Timur.
Menurutnya, pertukaran mahasiswa merupakan kesempatan langka dalam pengembangan diri. Mahasiswa bisa belajar banyak hal tentang sistem pendidikan di kampus lain, serta juga membangun relasi dengan banyak mahasiswa dari daerah lain di Indonesia.
“Kuncinya adalah, bagaimana kita bisa saling berbagi, menghormati. Nanti, kita akan dipertemukan dengan mahasiswa dengan latar budaya dan agama yang berbeda. Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk menambah nilai diri dan juga relasi,” pesannya. (*)