Koto Baru Solok.PRnewspresisi.com– Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) kab. Solok mengadakan sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi rawan Bencana bagi aparatur kecamatan / Nagari kab. Solok di Aula islamic center Koto Baru Kamis (30/06).
Bupati solok yang diwakili oleh Sekda medison dalam sambutannya mengatakan bahwa kabupaten Solok pada dasarnya berada pada zona ketinggian atau Daerah pegunungan sehingga setiap tahunnya selalu menghadapi langganan bencana sebut saja misalnya Langganan Gempa, Langganan puting beliung, Longsor, banjir, kebakaran Hutan dan lain lain”,ucap Medison.
Untuk kebakaran contoh nya, ketika musim kemarau yang berkepanjangan hanya rentang waktu 2 bulan sudah terjadi 16 kejadian kebakaran diberbagai wilayah dikabupaten Solok, maka dengan rentang kendali yang ada diperluas, begitulah kondisi eksisting kabupaten Solok”,jelas Sekda
” oleh sebab itu dalam mengimplementasikan visi misi bapak Bupati kita saat ini, yang lebih diprioritaskan adalah pelayanan sosial dan kebencanaan”, ucapnya.
BPBD ini sambung Medison harus punya standar yang jelas, itu yang harus diperbaiki bersama. Kalau misalnya ada bencana di daerah terjauh seperti daerah Surian contohnya dengan jarak tempuh 1 jam 15 menit, maka semenjak terima telpon atau laporan itu setidaknya selama 1 jam 15 menit harus ada dilokasi , itu garansi dari kita dan itu yang akan kita benahi Sehingga masyarakat bisa mengukur akuntabilitas kita”,bebernya
“Kita bisa saling mengontrol, tidak saling menyalahkan dengan demikian SOP harus kita benahi, karena selama ini , itu yang belum jelas maka melalui layanan sosial dan kebencanaan yang terintegrasi disatu tempat maka ketika turun bersama sama kita akan berkoordinasi antar sesama OPD Misalkan tanah longsor maka BPBD akan berkordinasi dengan PU, dinas sosial dan OPD lain yang terkait namun tetap sebagai Koordinator nya adalah kalaksa BPBD”,tegasnya
oleh karena itu mari kita semua bekerja sama dalam penanggulangan bencana di daerah kita ini” ucapnya mengakhiri
Baca Juga :
Kesadaran Kinerja Kabupaten Solok Meningkat 80%
Menurut Armen.AP. kalaksa BPBD kab.Solok saat memberikan Sambutan mengatakan bahwa acara sosialisasi ini sangat penting sekali, karna kab.solok merupakan daerah rawan bencana.
Dikatakan rawan karena Pada umumnya Indonesia berada pada garis khatulistiwa, musim yang dimiliki yaitu musim panas dan hujan, dan khusus untuk kabupaten Solok karena daerah nya terletak di dataran tinggi maka curah hujan nya disini juga sangat tinggi, akibatnya berbagai bencana alam pun datang silih berganti seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya”,tutur Armen
Begitu juga dengan musim kemarau, Karena daerah kabupaten Solok memiliki banyak daerah perbukitan sehingga ketika panas berkepanjangan rumput menjadi kering, pemicu untuk kebakaran lahan semakin besar”,katanya.
Jadi, Tujuan utama dari Mitigasi Bencana adalah sebagai Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.
Dengan konsep, bahwa risiko bencana selalu ada dan tinggi dengan adanya bahaya dan kerentanan di masyarakat, maka risiko dapat dikurangi dengan peningkatan kapasitas yang ada di masyarakat pula”tutupnya.
Sedangkan Kepala BMKG kota Padang panjang Dr.Suaidi Ahadi dalam paparannya menyampaikan tentang bahaya gempa karna kab.solok berada pada patahan semangka/patahan sumani”,jelasnya
Segmen Sumani ini tambah Suaidi memiliki panjang patahan ± 60 Km, ujung Utara segmen ini berada di sisi Utara Danau Singkarak, menyisir sisi Barat Daya danau tersebut melintasi daerah Kota Solok, Sumani, Selayo dan berakhir di Utara Danau Diatas, sebelah Tenggara Gunung Talang.
Gempa yang merusak pada 9 Juni 1943,adalah M 7.4, di bawah Danau Singkarak dan menghasilkan pergeseran horizontal sejauh 1 m dan gempa pada 6 Maret 2007 juga telah menyebabkan banyak kerusakan di sepanjang segmen ini dari Sumani hingga Selayo”,terangnya.
Acara dihadiri oleh kepala pelaksana BPBD Propinsi Sumatera Barat Jumaidi, SPd, kepala BMKG Padang panjang Dr. Suaidi Ahadi dan para peserta sosialisasi dari kasi tramtib kecamatan dan nagari yakni kec. X Koto singkarak, kec. kubung, kec. gunung Talang, Kec. Bukit Sundi, kec.junjung sirih serta para TRC BPBD.(Nopel/Malin)
Discussion about this post