Oleh: Drs. H.Azra’i Amran Malin Mudo.
(Team Kajian Politik LKPHM SS)
PRnewspresisi.com–Kita sering mendengar petatah petitih dari urang cadiak pandai, nan didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang, Yaitu :
“NAN BUTO PAAMBUIH LASUANG
NAN PAKAK PALAPEH BADIA.
NAN LUPUAH PAUNYI RUMAH.
NAN KUEK PAMBAWOK BABAN.
NAN BINGUANG DISURUAH SURUAH.
NAN CADIAK LAWAN BARUNDIANG.
NAN TUO TAMPEK BATANYO.
NAN KAYO TAMPEK BATENGGANG“
Itulah pepatah urang Minangkabau yang menggambarkan tidak ada manusia yang sia sia, semua pasti berguna sesuai dengan strata fisik dan pendidikan yang dimiliki.Dan semua setara dan berfungsi serta berperan tanpa dikecualikan.
Disini kita tidak ada sifat meremehkan dan merendahkan seseorang, apalagi memarjinalkan suatu kelompok demi kepentingan satu kelompok.
Ya didalam KAJIAN POLITIK HUKUM DALAM LKPHM SS. Ini menjadi inspirasi, bagaimana kita mencari pemimpin yang betul -betul merasakan keadaan lingkungan masyarakat dengan beragam keadaan pisik dan kemampuannya, sehingga seorang calon pemimpin bisa “MENGAKOMODIR”semua lini dalam masyarakat, sehingga pemimpin percaya diri melaksanakan tugas, karena pembantu pembantu diberi tugas sesuai TUPOKSInya.
Tugas LKPHM SS, mengisyaratkan dan memberikan himbauan nanti kepada calon -calon pemimpin kita baik di Propinsi maupun kabupaten dan kota, mengilhami PETUAH ORANG MINANG.
Jangan sampai meremehkan kemampuan anak bangsa yang sudah 79 tahun “MERDEKA”
Tentu yang tak kita ingini, yang akan menjatuhkan kita bukan tersandung karena batu yang besar, tapi sebutir krikil kecilpun tersandung bisa menjatuh kita. Itulah pesan politik dan strategis URANG MINANG DALAM MEMIMPIN.