Saok Laweh,PRnewspresisi.com— BPBD Kab.Solok pada Jum’at (15/11/24) melaksanakan Sosialisasi Simulasi terhadap Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan di SDN 01 Saok Laweh kec.Kubung Kab.Solok. Sosialisasi tersebut terkait mitigasi dan pencegahan terhadap bencana dalam program SEKOLAH SIAGA BENCANA.
Kepala SDN 01 Saok Laweh Alicandra,M.Pd kepada media ini mengajarkan bahwa Alhamdulillah, hari ini di SD N 01 Saok Laweh dilaksanakan Sosialisasi dan Simulasi terhadap pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan.
“Kita menyadari jika SD N 01 Saok Laweh adalah salah satu sekolah yang rawan bencana. Salah satunya seperti longsor yang terjadi pada tahun 2022 lalu yang menyebabkan ambruknya satu lokal”, Jelas Kepsek.
Alhamdulillah, jelas Ali Chandra bahwa lokal tersebut sudah kembali dibangun, akan tetapi sebagai kepala sekolah tentu saja yang lebih penting adalah memikirkan bagaimana cara melakukan mitigasi agar saat terjadi bencana dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan. Karena bencana itu tidak bisa diprediksi kapan datangnya, apakah itu seperti longsor, gempa bumi dan kebakaran.
Oleh karena itu, tambah kepsek, kita pihak sekolah terus menjalin komunikasi dengan BPBD Kab.Solok. Alhamdulillah, hari ini Bapak Kabid BPBD Kabupaten Solok bapak Nopelius,MT bersama TIM turun kesekolah kami untuk melakukan edukasi, sosialisasi dan simulasi terkait tindakan apa yang harus dilakukan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.
“Program sekolah siaga bencana adalah konsep yang penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi murid untuk mewujudkan sekolah yang dicita-citakan. Dalam konteks ini, sekolah perlu menerapkan prinsip-prinsip penanggulangan bencana yang melibatkan semua pihak, termasuk pengelola sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan”, terangnya.
Prinsip penanggulangan di satuan pendidikan sambung kepsek harus berfokus pada pemulihan bagi korban, yang berarti bahwa setiap tindakan yang diambil harus memperhatikan kebutuhan dan keamanan murid. Selain itu, dukungan dari orang tua atau wali murid sangat penting dalam penanganan kasus yang berkaitan dengan bencana. Dengan melibatkan orang tua, sekolah dapat memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan harapan dan kebutuhan murid.
“Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka juga dapat diintegrasikan dengan konsep sekolah siaga bencana. Misalnya, murid dapat dikenalkan dengan karakteristik lingkungan tempat tinggal dan sekolah mereka, serta diajarkan untuk mempraktikkan sikap menjaga lingkungan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran murid tentang pentingnya keselamatan, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab terhadap lingkungan mereka”, tutur Ali Chandra.
Sementara Sekolah siaga bencana sambungnya juga dapat mendorong murid untuk berkolaborasi dalam keberagaman, misalnya dengan menceritakan bentuk kerja sama yang dapat dilakukan dalam menghadapi situasi darurat. Dengan cara ini, murid tidak hanya belajar tentang bencana, tetapi juga tentang pentingnya solidaritas dan kerja sama dalam komunitas.
“Terimakasih dari kami, keluarga besar SDN 01 Saok Laweh kepada BPBD Kabupaten Solok Bapak Nopelius dan TIM atas sosialisasi, simulasi dan edukasi yang dilakukan serta terimakasih pada Disdikpora Kabupaten Solok yang selalu memotivasi”, sebut Ali Chandra.
Tentu saja, hasil dari sosialisasi dan simulasi ini akan segera kami tindak lanjuti dengan membentuk TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH yang melibatkan seluruh pihak.
Seperti diketahui untuk tahun 2024 ini ada sebanyak 9 sekolah yang menjadi sasaran sosialisasi sekolah siaga bencana diantaranya 3 smp dan 6 SD diantaranya :
– Smpn 1 Lembang jaya
– Smpn 2 x koto singkarak
– Smpn 2 gunung talang
– SDN 02 selayo tanang bukit sileh
– SDN 37 Koto gadang guguk
– SDN 16 Sumani
– SDN 06 sumani
– SDN 01 saok laweh
– SDN 22 koto baru.(Malin)