Sumsel,PRnewspresisi.com-–Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan nomor urut tiga, Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati, menutup debat publik terakhir dengan pesan yang menyentuh hati.
Dalam sesi penutup debat Pilgub Sumsel yang digelar di Aryaduta Palembang pada Kamis (21/11), pasangan yang dikenal dengan nama Matahati ini menyampaikan permohonan maaf serta apresiasi kepada berbagai pihak.
“Kami memohon maaf apabila dalam perjalanan kami ada kekurangan, baik dalam tingkah laku maupun tutur kata. Kami mohon maaf kepada semua pihak, termasuk kepada kedua rival kami beserta para pendukung mereka,” ungkap Anita Noeringhati dalam pidatonya.
Anita juga memberikan penghargaan khusus kepada kelompok rentan, kaum disabilitas, serta jurnalis yang telah setia mengiringi perjalanan kampanye mereka.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama kaum perempuan, kelompok rentan, dan penyandang disabilitas. Tak lupa, penghargaan juga kami berikan kepada penyelenggara, aparat keamanan, rekan-rekan media, dan para jurnalis yang telah membersamai kami hingga titik ini,” tambahnya.
Pasangan Matahati mengusung visi untuk menciptakan Sumatera Selatan yang bebas kesenjangan sosial dan sejajar dengan provinsi-provinsi lain.
“Sumatera Selatan yang kita impikan bukanlah untuk sebagian, tetapi untuk seluruh rakyat. Kami ingin membangun masyarakat yang sejahtera dan bersama-sama meraih masa depan lima tahun ke depan,” tegas Anita.
Pidato ini mendapatkan apresiasi luas, tidak hanya dari para pendukung Matahati, tetapi juga dari pengamat politik. Bagindo Togar, salah seorang pengamat politik, menilai bahwa pernyataan penutup tersebut mencerminkan karakter kepemimpinan yang inklusif dan merangkul semua lapisan masyarakat.
“Pidatonya menunjukkan bahwa pasangan ini memahami tantangan yang dihadapi kelompok rentan, penyandang disabilitas, dan pentingnya peran jurnalis. Ini mencerminkan sosok pemimpin yang peduli dan inklusif,” ujar Bagindo.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatera Selatan, Jon Heri, juga memberikan tanggapan positif. Menurutnya, jarang sekali calon kepala daerah secara terbuka mengapresiasi peran media dan jurnalis dalam debat publik.
“Ini langkah positif dari pasangan Matahati. Jarang sekali ada calon kepala daerah yang secara khusus mengapresiasi media dan jurnalis. Padahal, peran media sangat penting dalam menjaga kontrol sosial dan menyuarakan aspirasi masyarakat,” ungkap Jon Heri. (SMSi)