Jawa Tengah,PRnewspresisi.com—Di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, hidup seorang pria sederhana bernama Sucipto. Dahulu, ia hanyalah seorang buruh harian lepas dengan penghasilan yang pas-pasan. Setiap hari, Sucipto harus memutar otak demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Namun, siapa sangka, dari sesuatu yang dianggap kotor dan menjijikkan, ia berhasil meraih omzet hingga Rp130 juta per bulan.
Awalnya, Sucipto tidak sengaja mengenal budidaya maggot saat melihat video di media sosial. Ia penasaran, benarkah larva lalat bisa menghasilkan uang? Dengan modal seadanya, Sucipto mulai mencoba. memanfaatkan limbah sisa makanan dari pasar dan tempat pengelolaan sampah di dekat rumahnya. Bagi banyak orang, itu sampah. Tapi bagi maggot, itu adalah sumber makanan yang melimpah.
Perjalanannya tidak selalu mulus. Banyak yang mencibir, bahkan tetangganya menganggap usaha itu menjijikkan. Namun Sucipto tetap teguh. Ia belajar dari kesalahan, memperbaiki metode budidaya, dan perlahan mulai mendapatkan hasil. Maggot yang ia kembangkan ternyata memiliki permintaan tinggi di kalangan peternak karena menjadi pakan alami yang jauh lebih murah dibandingkan pakan pabrik.
Seiring waktu, Sucipto mulai menjalin kerja sama dengan peternak ayam, ikan, dan burung. Produksinya terus meningkat. Kini, dari kandang maggot kecil di belakang rumahnya, Sucipto mampu meraih omzet hingga Rp130 juta setiap bulan.
“Saya nggak nyangka, dari limbah bisa jadi penghasilan sebesar ini. Kuncinya cuma mau belajar dan nggak malu sama kerjaan,” ujar Sucipto sambil tersenyum.(*)