oleh : Kang Dodoy (Jurnalis PRnewspresisi.com wilayah Bogor)
Mungkin Anda akan marah, jengkel, susah tidur karena pikiran yang sangat terganggu. Jika Anda seorang mukmin yang kuat, harusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi .. harusnya pikiran Anda tetap tenang dan santai, karena beberapa alasan berikut ini:
Hakmu tidak akan hilang.
Karena kalau Anda merelakan harta itu untuk penipu, maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik dan lebih banyak .. sedang, kalau Anda tidak merelakannya, maka Anda bisa menuntutnya di akherat nanti sesuai kadarnya .. hak Anda tetap terjaga dengan baik.
Perbuatan dia tidak akan mengurangi jatah rezekimu.
Saat Anda ditipu oleh seseorang, sebenarnya memang saat itulah waktu Anda menikmati rezeki itu telah selesai, sehingga rezeki itu memang harus diambil dari Anda.
Bahkan Anda bisa mendapatkan do’a yang mustajab.
Karena ketika Anda ditipu, berarti Anda dizalimi, dan do’anya orang yang dizalimi itu mustajab, karena tidak adanya hijab antara do’anya dengan Allah ta’ala, sebagaimana disebutkan dalam hadits.
Dan tidak ada masalah kita mend’oakan keburukan kepada orang yang menzalimi kita, sebagaimana dilakukan oleh beberapa sahabat Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam ketika dizalimi orang lain.
Anda bisa mendapatkan pahala, penghapus dosa, dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah.
bila Anda bisa menghadapinya dengan sabar dan rela atas takdir Allah tersebut sehingga sebenarnya ketika sedang ditipu, Anda diberi peluang mendapatkan ganti yang jauh lebih baik.
Ingatlah bahwa itu merupakan takdir yang memang dikehendaki Allah terjadi Anda marah atau rela, tetap saja harus terjadi, dan tidak mungkin bisa dihindari.
Jika semua ini Anda tahu, tanyakan kepada diri Anda, mengapa saya harus marah dan jengkel bukankah lebih baik saya melupakannya dan memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat untuk masa yang akan datang.
Discussion about this post