Selain itu juga memperkuat kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim di Karibia, serta meningkatkan akses pada air, sanitasi, dan kebersihan pada fasilitas kesehatan di Kenya.
Selain itu Taiwan telah memberikan bantuan kemanusiaan melalui upaya pemulihan dan rekonstruksi pasca bencana yang telah membantu masyarakat melewati bencana di Filipina, Jepang, Hawaii, Turki, dan Indonesia.
Taiwan percaya bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia. Namun hak-hak 23 juta penduduk Taiwan diabaikan oleh WHO karena alasan politik. Taiwan tetap menjadi mitra yang teguh dalam membela hak atas kesehatan bagi semua orang di mana pun.
Kami mendesak WHO dan semua pihak terkait untuk mengakui kontribusi besar Taiwan terhadap kesehatan masyarakat global dan hak asasi manusia atas kesehatan. WHO perlu mengadopsi pendekatan yang lebih berpikiran terbuka dan menunjukkan fleksibilitas, dengan berpegang pada prinsip profesionalisme dan inklusivitas.
Taiwan penting untuk diikutsertakan, secara pragmatisme, dalam Majelis Kesehatan Dunia serta dalam semua pertemuan, kegiatan, dan mekanisme WHO, khususnya yang berkaitan dengan perjanjian pandemi WHO.
Ini akan lebih memberdayakan Taiwan untuk berkolaborasi dengan mitra global guna menjunjung tinggi hak asasi manusia atas kesehatan yang diatur dalam Konstitusi WHO dan prinsip untuk tidak meninggalkan siapa pun yang dianut dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.