Dijelaskan Buya bahwa jika diperhatikan saat ini generasi muda sangat banyak, maka ditahun 2045 indonesia akan menemui Bonus generasi emas yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam mensukseskan pembangunan nasional.
“Allah mengingatkan kepada kita agar jangan meninggalkan generasi yang banyak memiliki kelemahan, Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan pembinaan generasi penerus”,sebut Buya.
Buya mengutip Surat An-Nisa ayat 9 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”
“Dengan adanya peringatan tadi maka kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah, tetapi harus meninggalkan generasi yang kuat karena dalam pepatah mengatakan Hari ini lebih baik dari pada hari kemaren”,terang Buya.
Menurut Buya untuk menjadikan generasi yang kuat dapat dilakukan dengan cara Kuatkan keimanan nya dengan mendekatkan mereka dengan Allah SWT, dengan mendekatkan mereka dengan Qur’an, dengan mendekatkan mereka dengan Nabinya dan dengan mendekatkan mereka dengan agama Islam karena negara ini dibangun dengan keimanan dan dimerdekaan dengan keimanan karena perjuangan pendahulu kita ialah berjuang dengan iman.
Kemudian Buya juga menceritakan sejarah bagaimana kemerdekaan indonesia diraih oleh Tokoh tokoh minang yang sangat berkontribusi dalam kemerdekaan indonesia seperti Moh.Hatta, M.Natsir, Mr Safruddin Prawira negara, Agus salim, Buya Hamka dan tokoh lainnya.
Dikatakan Buya, dalam diri generasi muda mengalir darah darah pejuang, pendiri bangsa, proklamator bangsa, perawat persatuan maka dari itu kedepan orang minang jangan berada dipinggir negara ini tetapi kita harus berada dipusat sebagai penentu keberadaan negara ini, dan mereka adalah para generasi muda yang ada pada saat ini
“itu makanya kita harus persiapkan mereka supaya bisa sebagai posisi penentu bukan berada pada posisi yang ditentukan dan ketika kita meninggalkan mereka maka mereka berada di posisi yang kuat bukan berada pada posisi yang lemah dan semuanya itu berasal dari keimanan”,tutup Gubernur
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumbar, Wali Kota Solok dan Wakil Wali Kota Solok juga berkenan menyerahkan santunan kepada 50 orang anak yatim yang ada di sekitar Masjid Agung Al Muhsinin Kota Solok.(M.Parmato)
Discussion about this post