Talang Babungo, PRnewspresisi.com- Dalam rangka meningkatkan koordinasi lintas sektor serta mempersamakan informasi tentang kebijakan daerah di tingkat kecamatan maupun nagari serta mempererat tali silaturahim maka Camat Hiliran Gumanti melaksanakan rapat koordinasi tingkat kecamatan pada hari Rabu (27/6) di Aula Kantor Camat Hiliran Gumanti.
Rakor yang dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam), Kepala KUA Kec. Hiliran Gumanti, Kepala Puskesmas Talang Babungo, Wali Nagari se-Kecamatan Hiliran Gumanti, Ketua BPN Se-Kecamatan Hiliran Gumanti, dan Kepala TK/PAUD,SD,SMP,SMP,SMA/SMK dan para tokoh masyarakat.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Zulbakti,S.Pd.,MM selaku Camat Hiliran Gumanti ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa kegiatan yang telah dan akan berjalan di tingkat kecamatan maupun nagari. Salah satunya adalah evaluasi kegiatan pelaksanaan MTQ ke-40 Tingkat Kecamatan Hiliran Gumanti yang telah berlangsung beberapa waktu yang lalu di Nagari Sarik Alahan Tigo.
Selain itu, rakor ini juga bertujuan untuk mendengar segala program kegiatan yang sedang dilaksanakan atau akan dilaksanakan oleh berbagai sektor terutama kesehatan, pertanian, pendidikan dan dari KUA Kec. Hiliran Gumanti.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan MTQ tingkat kecamatan yang sudah berlangsung, Budi Erman, S.Kep selaku Sekretaris Kecamatan Hiliran Gumanti dalam laporannya menjelaskan bahwa hasil dari kegiatan MTQ ini akan menjadi dasar persiapan Kecamatan Hiliran Gumanti dalam mengikuti MTQ Tingkat Kabupaten Solok yang akan dilaksanakan pada bulan September 2024.
Dalam MTQ Tingkat Kabupaten yang akan berlangsung nanti, Kecamatan Hiliran Gumanti berencana akan mengikuti 11 cabang lomba dengan jumlah kafilah yang akan disiapkan sebanyak 57 orang.
Dalam rakor ini juga dipaparkan berbagai program kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai lintas sektoral yang ada di Kecamatan Hiliran Gumanti. Kepala Puskesmas Talang Babungo menyampaikan ketercapaian pelaksanaan kegiatan Interprestasi Percepatan Stunting yang telah dilaksanakan di 3 Nagari yang ada di Kecamatan Hiliran Gumanti.
Dinas Pertanian Kecamatan Hiliran Gumanti menyajikan berbagai program yang telah terlaksana antara lain; Fasilitasi bantuan benih buah-buahan di Nagari Sarik Alahan Tigo, Fasilitasi kebun bibit rakyat dan Fasilitasi irigasi perpompaan dalam rangka menghadapi elnino.
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Hiliran Gumanti dalam paparan programnya dihadapan peserta rakor menjelaskan tentang program perbaikan ekonomi ummat yang perlu sinergitas dengan dinas pertanian dan rencana pelaksanaan Program Dakwah Pinggiran (Dapir) yang menyasar masyarakat-masyarakat yang berada di daerah yang sukar terjangkau oleh alat transporatasi dengan tujuan meningkatkan pemahaman agama di tengah-tengah masyarakat tersebut serta Program Kampung Moderasi Beragama yang akan dilaksanakan di Jorong Sianggai-Anggai Nagari Sarik Alahan Tigo.
Dari sektor pendidikan, secara umum kepala sekolah mengeluhkan tingginya tingkat kenakalan pelajar yang terjadi hampir di seluruh pelosok nagari baik yang terjadi di luar jam sekolah maupun di dalam jam sekolah.
Kepala sekolah memerlukan bantuan dari pihak kecamatan maupun kepolisian untuk menertibkan tindakan-tindakan menyimpang para pelajar tersebut. Selain itu, kepala sekolah yang berasal dari Nagari Sarik Alahan Tigo dan Nagari Sungai Abu juga mengkhawatirkan perubahan status nagari di dua nagari tersebut dari status desa sangat tertinggal menjadi desa berkembang sesuai rilis Indeks Desa Membangun (IDM). Perubahan status tersebut akan berdampak dengan dihapusnya Tunjangan Khusus Daerah (TKD) bagi para guru ASN maupun Honorer yang mengabdi di 2 nagari tersebut.
Zulbakti, S.Pd.,MM dalam penutupan kegiatan rakor menyampaikan bahwa berdasarkan hasil rakor maka pihak kecamatan akan melakukan identifikasi permasalahan yang berguna dalam merancang berbagai tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah.
Dalam upaya menjawab keresahan kepala sekolah terkait kenakalan remaja atau pelajar, maka camat akan membentuk tim bersama forkompimcam untuk mengatasi hal tersebut sedangkan permasalahan yang bukan kewenangan kecamatan dalam mengatasi nya akan dibawa dalam rakor tingkat kabupaten untuk dicarikan solusi terbaiknya.(Feriyadi)