Kota Solok,PRnewspresisi com–Camat Lubuk Sikarah Menghadiri pertemuan bulanan dan silaturahmi organisasi Bundo Kanduang Kelurahan IX Korong pada Jum’at (03/05/2024).
Pertemuan bulanan Bundo Kanduang yang diketuai Bundo Erna Fitria ini berlangsung di Aula kantor Lurah dihadiri oleh pengurus dan anggota Bundo Kanduang Kelurahan 1X Korong.
Tampak Hadir Ketua Bundo Kanduang Kota Solok Bundo Sita Nofembra,BA dan Ketua Bundo Kandung Kecamatan Lubuk Sikarah yang diwakili oleh Bundo Yen.Serta Muhamad Rafi perwakilan Niniak Mamak.
Lega Junaidi Judan,S.sos Lurah sekaligus payuang panji Bundo Kandung 1X Korong mengucapkan terima kasih atas kedatangan Ketua Bundo Kanduang Kota,BK Kecamatan, serta Camat Lubuk Sikarah Elsye Desilina,S.Stp.M.si
Dalam sambutannya Camat sekaligus payuang panji Bundo Kanduang Kecamatan Elsye Desilina mengatakan senang sekali dapat hadir pada pertemuan bulanan Bundo Kanduang dan bersilaturahmi dengan lembaga adat di Kelurahan IX Korong ini.
“Saya sangat mengapresiasi organisasi Bundo Kanduang Sembiko dengan keaktifannya melestarikan adat budaya Minang Kabau dan berinovasi serta mengukir prestasi dalam lomba makasan khas Minang Kabau.” Ungkap Elsye .
Sementara itu Sita Novembra selaku ketua Bundo Kanduang Kota juga mengapresiasi BK 1X Korong,Karena baru ini Kelurahan yang pertemuan Bundo Kanduangnya di hadiri oleh Camat.
Dalam materinya Bundo Sita Novembra mengatakan banggalah kita sebagai Bundo Kanduang yang bisa melestarikan adat dan budaya Minang Kabau.Terutama Kelurahan IX Korong.Bundo Sita yg akrab dipanggil Bundo Ayang ini mengatakan di Kota Solok,Kelurahan 1X Korong adalah salah satu Kelurahan yang masih Kental adat dan budayanya.
Bundo Ayang berharap agar anggota Bundo Kanduang Kelurahan IX Korong bisa menjadi pilot projek sebagai kampung budaya.Tidak saja melestarikan adat dan budaya,sebagai Bundo Kita harus bisa menjaga lisan kita .atau “sumbang duo baleh”ujar Ayang.
Sumbang duo baleh ini bermakna kita harus bisa menjaga lisan kita dimanapun berada.tidak boleh berkata kasar.karena Bundo Kanduang adalah panutan generasi penerus dan anak cucu kita.
‘Semoga generasi muda kita Puti bungsu dan Rang Mudo bisa ikut melestarikan adat dan budaya Minang Kabau”tutupnya. (Meri)