Berkomunikasi secara efektif, dan mampu mendemostrasikan rasa peduli
Teori Well Being PERMA (Positif Emotion, Engagement, Relationship, Meaning, Accomplishment) juga merupakan pengetahuan baru yang didapatkan peserta, sebagai bekal menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin di sekolah harus mengetahui bahwa kepala sekolah adalah sebagai Kepala Suku di sekolahnya, menyatukan suku suku kecil yang berbeda dari tiap guru menjadi SATU suku besar.
Budaya dari suku suku kecil ini akan mendorong tercapainya tujuan yang sama. Yang perlu diingat bahwa budaya akan selalu berubah, dapat terjadi ketika ada guru baru, murid baru, atau ada guru senior yang meninggalkan sekolah atau juga adanya perubahan kurikulum baru. Jika budaya tidak dikelola dengan baik oleh pemimpin di sekolah, maka pemimpin akan di kelola oleh budaya.
Seorang pemimpin harus mampu menjadi sosok yang menguatkan dan mengarahkan anggotanya pada tujuan bersama. Budaya boleh saja berubah seiring dengan perubahan nilai yang diakibatkan silih bergantinya datang dan pergi anggota baru ataupun perubahan kurikulum. Namun pemimpin harus tetap fokus pada tujuan dan menjadi top leader anggotanya untuk mencapai tujuan itu. Pemimpin harus berusaha membangun ketangguhan orang-orang yang dipimpinnya. Jika dihubungkan dengan Teori Well Being PERMA maka seorang pemimpin hendaklah berupaya mendorong munculnya PERMA pada suasana lingkungan kerjanya.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: Positif emotion (emosi positif): berfikir positif, menciptakan suasana yang positif, dan memberikan respon positif terhadap semua masukan. Engagement (interaksi): berbagi peran dan focus pada peran yang harus dilaksanakan. Relationship (hubungan): menjalin komunikasi dan hubungan yang positif dengan semua komunitas, serta bersifat terbuka atas semua masukan/ide/saran/kritik. Meaning (arti): menjabarkan tujuan secara jelas Accomplishment (pencapaian): membangun tim yang solid dan memberikan reward terhadap pencapaian meskipun itu hanya reward-reward sederhana.
Benang merah yang dapat penulis ambil dari materi hingga hari ke-4 adalah: dengan mampu menjadi seorang pemimpin yang tetap fokus pada tujuan, berpikir positif, bersabar dengan proses yang sedang dilakukan, mampu membina dan menciptakan iklim kolaborasi yang baik, selalu menjalin komunikasi yang hangat dan terbuka, bersedia menerima kritikan, mampu mendemonstrasikan rasa peduli, tidak pernah menghindari masalah, dan mampu bangkit dari kegagalan, akan menjadikan seorang pemimpin sebagai sosok pemimpin yang tangguh dan menjadi pelopor perubahan positif dalam lingkungannya.












Discussion about this post