Sumsel,PRnewspresisi.com—Aktivis Kawal Lingkungan Hidup Indonesia Lestari (KAWALI) Sumsel terus menyuarakan evaluasi atas kinerja Inspektur Tambang Penempatan Sumsel yang menjadi perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam mengawasi usaha pertambangan di Bumi Sriwijaya.
Mereka menggelar aksi di halaman kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel, Selasa (7/2). Belasan aktivis tersebut menyampaikan sejumlah tuntutan.
Diantaranya, menggugat kinerja Pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan Inspektur tambang penempatan Sumsel atas banyaknya kerusakan lingkungan seperti: Pemindahan sungai tanpa izin, permasalahan limbah batubara dan Reklamasi dalam aktivitas pertambangan.
Menggugat kinerja Pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan Inspektur tambang penempatan Sumsel atas maraknya kasus kecelakaan tambang (fatality) di Sumsel. Kemudian, meminta Menteri ESDM melakukan audit investigatif terhadap kinerja Inspektur tambang penempatan Sumsel atas lemahnya pengawasan yang disinyalir terjadi akibat adanya dugaan gratifikasi, dan atau kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dengan perusahaan perusak lingkungan dan pelanggar aturan.
Meminta Menteri ESDM mengevaluasi dan atau mencabut penugasan Inspektur tambang penempatan Sumsel sehingga fungsi pembinaan dan Pengawasan dikembalikan dari Kementerian ke Provinsi Sumsel
“Meminta semua pihak terlibat dan mengawasi kinerja pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan terhadap aktivitas pertambangan di Sumsel kedepan,” kata Ketua KAWALI Sumsel, Chandra Anugrah dalam keterangan resminya.
Discussion about this post