Pada kesempatan itu Uut Sutin berharap dengan melihat kegiatan kita di Monita ini, dan membawa hal hal baik yang kita miliki di sini sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Solok serta dapat berbagi pula pengalamannya dalam pengolahan bawang.
Karena menurutnya di Kuningan saat ini ingin terus meningkatkan potensi yang kami miliki dan harapan kami pengalaman bapak/ibu juga bisa menambah wawasan kami untuk terus mengembangkan potensi yang kami miliki.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok (drh. Kennedy Hamzah) mengatakan pada tahun 2023 lalu Kabupaten Solok merupakan penghasil bawang merah nomor 2 terbesar setelah Brebes, dengan menghasilkan lebih kurang 216 ribu ton dengan luas kawasan tanam sebesar lebih kurang 13.000 hektar.
Adapun yang menjadi fokus nya saat ini adalah pengembangan industri kecil, dengan hasil bawang yang mencapai 216 ribu ton ketika harga bawang turun, maka ini mengganggu roda perekonomian masyarakat kita.
Untuk itu melalui pengembangan industri yang memanfaatkan bawang sebagai bahan bakunya maka akan memberikan alternatif dan solusi dalam pemanfaatan bawang dan menjaga kestabilan harga, “jelas Kenedy.
Pada kegiatan itu Sekretaris Dekranasda Kab. Solok (Yenti Nova) juga berharap nantinya kita untuk dapat saling berbagi ilmu dalam pengolahan bawang, dimana saat ini kami dari Kabupaten Solok telah membawa beberapa sampel bawang merah untuk nantinya kita telaah kelebihan dan kekurangannya dibanding bawang jenis lainnya.
Dikatakan untuk itu melalui pengembangan Industri Bawang Goreng ini dapat menjadikan salah satu solusi bagi kita, jika nantinya harga bawang mengalami penurunan maka kita dapat hilirisasi kepada industri-industri produk olahan bawang sebagaimana yang dilakukan di Kabupaten Kuningan.
Selanjutnya Rombongan Study Tiru Kabupaten Solok diajak untuk menyaksikan proses dan alur produksi bawang goreng di CV. Monita Food Kuningan dan mengunjungi secara langsung kawasan pertanian Bawang Sumenep yang ada di Kuningan.(Zal Harun)