Kota Solok,PRnewsoresisi.com-–Dalam rangka mengidentifikasi resiko dan penyebab resiko pada kelompok sasaran beresiko stunting,Dinas pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solok mengadakan pertemuan Tim teknis audit kasus stunting,pada Selasa (11/06/2024).
Pertemuan yang berlangsung di aula DPPKB Kota Solok ini,diikuti sebanyak 65 orang peserta yang terdiri dari Camat,Kepala Puskesmas,Petugas gizi,Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) stunting Se- Kota Solok.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (K3) DPPKB,Wendi Asrizal,SKM MKM.Dalam sambutannya Wendi mengatakan acara Pra audit kasus stunting ini diadakan untuk membahas tindak lanjut dari 22 orang sasaran beresiko stunting yang diperoleh dari PKB pada Minilok Stunting sebelumnya.
Sementara itu Kepala Dinas DPPKB,Ardinal SKM.MKM, dalam sambutannya mengatakan,rapat pra audit kasus stunting ini diadakan sebanyak 2 kali dengan 3 rangkain kegiatan yaitu pra audit kasus stunting,Audit Kasus Stunting (AKS) dan tindak lanjut.
Ditambahkan Ardinal,”Dari evaluasi kasus stunting baik dari tingkat Nasional maupun tingkat Provinsi,yang penting untuk diketahui dulu,adalah data sasaran”.Mulai dari catin,Ibu hamil,ibu nifas dan Baduta.
Adapun tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menyamakan persepsi data Keluarga Resiko Stunting (KRS) yang 22 orang.sebelumya Ardinal mengucapkan terima kasih kepada TPK stunting dilapangan yang sudah berjibaku dalam pendampingan nya kekeluarga resiko stunting.
Selain itu penurunan stunting ditentukan juga oleh intervensi tepat sasaran.Kepada yang ada penyakit penyerta akan dirujuk,kepada yang kurang mampu akan diusulkan menerima bantuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS),dan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dengan pemberian pangan lokal ke KRS.
Untuk intervensi serentak bulan Juni ini,” Dihaparapkan kepada Timn Pendamping Stunting (TPK) untuk menyasar semua sasaran.kalau yang tidak datang ke Posyandu agar dikunjungi”.ujar Ardinal.
Acara dilanjutkan dengan laporan Satgas stunting, Rifa Marlina dan pembahasan tindak lanjut dari data KRS yang 22 oleh DPPKB, Satgas stunting, PKB, Puskesmas, Petugas gizi dan Tim Pendamping Keluarga (TPK). (Meri)