Oleh : Dedi Hermanto
Kota Solok,PRnewspresisi.com—pada hari Ahad tgl 21 April 2024 kita pasti teringat sosok R.A kartini alias Raden Adjeng (R.A.) Kartini, beliau merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Setiap tgl 21 kita selalu memperingatinya sebagai bentuk penghormatan pada Ibu Kartini yang telah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki di masa lalu. Ia dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita pribumi kala itu.
Hingga beberapa tahun kemudian kartini kartini lain akan selalu muncul sesuai dengan zamannya dalam versi yang berbeda beda. Pada Sosok Kartini milenial kali ini PRnewspresisi.com mencoba mengupas dua Srikandi yang dianggap mewakili RA.Kartini yaitu 2 orang jurnalis dari PRnewspresisi.com Meri Yanti dan Yanti Ernoza. Duo “Yanti” ini merupakan wanita luar biasa dan keberadaannya memiliki kontribusi lebih buat kampung halamannya.
Sosok Yang pertama bernama Meri yanti yang akrab disapa Meri. Beliau dikatakan wanita luar biasa karena dengan hanya berprofesi sebagai seorang petani namun dapat menyekolahkan anak semata wayang nya hingga ke Universitas Andalas Padang dengan mengambil jurusan Perbankan.
Proses sampai ke titik sekarang yang dilalui Meri sebenarnya tidak seindah yang terlihat secara kasat mata, tapi butuh perjuangan karena meri adalah seorang Singel mom dengan peran ganda menjadi tulang punggung keluarga.
Disamping menjadi Petani, Meri juga mengemban sejumlah Amanah ditempat tinggalnya diantaranya menjadi Ketua RT 01/ RW 03 Kelurahan 1X Korong, Ketua pokja I PKK Kelurahan IX Korong, Ketua Kader IMP dan Tribina atau ketua PPKBD Kelurahan 1X Korong, Ketua POKJA Kampung Keluarga Berkualitas (.Kampung KB) Kelurahan IX Korong , Sekretaris Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Sembiko, Anggota Bundo Kanduang IX Korong, Anggota Kelompok Tani” Sawah Solok” Sembiko, Anggota Karang Taruna- Kota Solok, Anggota PSM ( Pekerja Sosial Masyarakat) Kota Solok hingga menjadi Jurnalis di Media Online, PRnewspresisi.com.
Menjabat begitu banyak amanah bukan berarti mendapat pemasukan yang besar pula, namun jabatan tersebut merupakan jabatan Sosial yang hanya bekerja secara sukarela, disana Meri banyak membantu warga demi memperjuangkan hak hak mereka.
Tidak terbayang bagaimana seorang Meri Yanti bisa membagi waktu untuk keluarga dan melayani masyarakat, semua itu butuh tenaga ekstra dan kekuatan yang luar biasa.