Sementara Kronologi peristiwa ledakan telah diungkap polisi melalui Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
“Pada saat itu, beberapa pekerja sudah ada yang masuk ke dalam lubang. Selanjutnya Kepala Teknik Tambang memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang. Diketahui terdapat 15 orang dari pekerja lubang dalam. Yang berhasil keluar dari dalam lubang 9 orang,” ujar Dedi.
Adapun terkait penyebab pasti peristiwa ledakan tambang batu bara di Sawahlunto masih diselidiki polisi. Polri menyebut tambang batu bara tersebut mengandung gas metana.
Selain itu, Dedi menyebut dalam lubang tersebut juga terdapat runtuhan akibat letupan yang terjadi sebelum tambang meledak.
Sementara Kasi Ops Basarnas Padang, Octavianto mengatakan hingga pukul 15.15 WIB, sembilan orang dalam kondisi meninggal dunia telah dievakuasi oleh tim gabungan. Empat korban selamat.
Octavianto mengatakan pihaknya menduga masih ada satu korban yang masih dilakukan pencarian. Pencarian ini juga dilakukan bersama BPBD, TNI hingga Polri.
“Perkiraan masih ada lagi. Masih dalam pencarian,” katanya.
Seluruh korban ledakan tambang Sawahlunto tersebut kini telah berada di RSUD Sawahlunto. Pihaknya masih lakukan pencarian terhadap pekerja lain yang diduga masih tertimbun di lubang tambang.(*)
Discussion about this post