Sinergi dengan perkembangan global, EBT perlu segera dikembangkan guna mendukung produk-produk industri nasional agar bisa diterima di pasar global, dan regulasi yang menghambat pengembangan EBT perlu segera direvisi.
Kontrak-kontrak EBT juga harus segera direalisasikan dan konsesi-konsesi yang mangkrak diambil alih negara untuk segera dieksplorasi dan dieksploitasi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Data Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyebutkan, konsumsi listrik per kapita Indonesia pada September 2022 hanya mencapai 1.169 KWH. Sedangkan rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sekitar 3.672 KWH per kapita. Indonesia tertinggal jauh dengan rata-rata konsumsi listrik ASEAN.
Khusus untuk mendorong pertumbuhan konsumsi listrik nasional perlu dilakukan industrialisasi hingga ke desa. Penerapan teknologi tepat guna di desa-desa dengan mengkonversi dari BBM ke listrik untuk pengolahan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan dengan pendapingan sarjana teknik, sarjana terlatih, dan Perguruan Tinggi diharapkan mampu memberi nilai tambah ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakatnya.
Bonus demografi dengan gen-z dapat menjadi potensi untuk menumbuhkan ekonomi yang dapat memberi rasa bangga membangun dari desa, sementara pengembangan industri manufaktur dan hilirisasi berbagai mineral dan bahan mentah akan mampu meningkatkan konsumsi listrik dan daya beli masyarakat.
Di sisi lain, investasi sektor industri perlu terus didorong dan dipromosikan dengan menyediakan energi yang murah, tenaga kerja dengan produktifitas tinggi, dan memberi kepastian hukum.
Ketahanan energi
Terkait ketahanan energi, menurut PP nomor 79 tahun 2014, ketahanan energi adalah suatu kondisi terjaminnya ketersediaan energi dan akses masyarakat terhadap energi pada harga yang terjangkau dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Untuk mencapai target mengurangi emisi karbon hingga 29 persen perlu dikembangkan sumber energi EBT skala besar, bersih, murah, dan dapat dibangun di manapun dengan cepat sehingga ada kepastian Commercial Operation Date (COD) ke PLN.