Simawang,PRnewspresisi.com— Makanan khas Nusantara memang banyak jenisnya, Mulai Dari Sabang hingga Merauke memiliki ciri khas makanan tersendiri. karena itu Keragaman Budaya dan suku bangsa membuat jumlah makanan diIndonesia melimpahruah, selain unik dan pastinya enak disantap.
Salah satu ciri khas dari kudapan di Indonesia ini selain bumbu yang digunakan alami, mudah didapat dan tentunya tidak menggunakan bahan pengawet, tak heran kuliner tradisional kembali disukai, selain higienis, sehat dan citra rasanya pun nendang di lidah.
Namun, sejumlah makanan khas di Indonesia tersebut Satu persatu kini sudah mulai langka, salah satu penyebabnya bisa jadi karena yang si pembuat sudah tidak ada lagi, atau generasi sekarang tidak diperkenalkan dengan menu tradisional, bahkan alasan kurang berminatnya masyarakat terhadap makanan tradisional ini bisa jadi karena telah ditimpa oleh Makanan kekinian yang cepat saji dan sudah mulai menjamur di seantreo negeri sehingga kuliner tradisional satu persatu lenyap ditelan Bumi.
Seperti Halnya kuliner yang satu ini, kalau disumatera Barat namanya “galu -galu” sebagian ada yang mengatakan “layu Layu” bagi manusia yang hidup di Era tahun 50 sampai 90 an dipastikan pernah mencicipi penganan yang satu ini.
Namun Saat ini, kudapan tersebut tidak ada lagi ditemukan baik dipasaran maupun di rumahan, bisa saja alasan nya karena leluhur dahulu tidak mewarisi Cara membuatnya kepada keturunannya atau memang pengolahan makanan secara konvensional perlahan sudah ditinggalkan oleh pelakunya.
Untuk menelusuri penganan “galu galu” yang langka itu, Salah satu Narasumber yang ditemui media PRnewspresisi.com adalah Nenek Nurbaini (84) warga Talago Pulai Simawang. walaupun usia beliau sudah melewati umat Nabi Muhammad SAW, namun beliau masih sehat wal’afiat, ingatan beliau masih segar Bugar.
Discussion about this post