Berdasarkan hasil pengamatannya dilapangan, Gubernur Mahyeldi menuturkan rata-rata masyarakat di Kampung Langgai, mengantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
Dahulunya ada 3 komoditas yang menjadi unggulan daerah itu seperti Gambir, Kulit manis, Minyak Nilam. Namun seiring perubahan waktu dan faktor harga, saat ini hanya gambir yang menjadi sumber pendapatan utama mayoritas masyarakat daerah tersebut.
Meskipun mereka memiliki pendapatan yang cukup dari hasil bertani gambir, masyarakat di kampung Langgai masih sangat terbatas dari segi mobilitas hasil pertaniannya karena kondisi jalan yang rusak. Sehingga mereka butuh upaya dan waktu lebih untuk memasarkan hasil panennya keluar.
Berhubung jalan utama menuju Kampung Langgai telah berstatus sebagai jalan provinsi maka untuk perbaikannya menjadi kewenangan dari Pemprov. Sumbar.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur mengungkapkan secara bertahap pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan menuju kampung langgai. Tahun 2023 ini ada alokasi sebesar 1 Milyar rupiah untuk itu dan saat ini sedang dikerjakan dititik yang dinilai perlu penanganan segera, tahun 2024 nanti ia mengaku juga telah mengalokasikan kembali anggaran sebesar 1 milyar rupiah.
Kemudian pada tahun 2024 nanti, pihaknya akan mengupayakan untuk menyiapkan Detail Engineeing Desain (DED) perbaikan jembatan penghubung Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah dengan Nagari Ampalu, sepanjang 140 meter.
“Secara bertahap sedang kita upayakan, tahun ini ada alokasi anggaran sebesar 1 M untuk jalan. Alhamdulillah, saat ini sedang dikerjakan pada titik-titik yang dinilai rawan. Tahun 2024 nanti, kita alokasikan lagi sebesar 1 M dan kita juga mengupayakan untuk menyiapkan DED perbaikan jembatan, kemungkinan nanti itu akan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengerjaannya karena jembatan tersebut cukup panjang,” ungkap Mahyeldi
Discussion about this post