PADANG,PRnewspresisi.com —Pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi salah satu poin utama yang dilaporkan Gubernur Mahyeldi Ansharullah kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di tengah agenda kunjungan kerja Presiden di Sumbar, Rabu (25/10/2023). Gubernur menyebutkan, Presiden berencana untuk memancang tiang pertama pembangunan jembatan layang (Flyover) Sitinjau Lauik, serta menghadiri Upacara Hari Bela Negara pada Desember mendatang di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Alhamdulillah, kunjungan Bapak Presiden hari ini ke Sumbar dapat kita manfaatkan dengan maksimal. Kita secara konkrit menyampaikan rencana pembangunan Flyover Sitinjau Lauik dan pengembangan sarana pendukung Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat. Kita juga sudah berikan proposal lengkapnya kepada Bapak Presiden tadi,” ucap Gubernur Mahyeldi, usai melepas keberangkatan Presiden RI pada Rabu sore.
Gubernur menyebutkan, Presiden sangat menyambut baik laporan terkait pengembangan dan pembangunan infrastruktur di Sumbar. Presiden berencana untuk langsung hadir memancang secara simbolis tiang pertama pembangunan Flyover Sitinjau Lauik. Bahkan, Presiden juga merencanakan hadir langsung dalam peringatan Hari Bela Negara (HBN) 2023 di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Tentu kita sangat berharap agar rencana Presiden untuk berkunjung kembali ke Sumbar pada Desember nanti terealisasi. InsyaAllah. Doa dan dukungan masyarakat sangat kita butuhkan, agar apa yang kita damba-dambakan selama ini, yaitu Flyover Sitinjau Lauik, dan pengoptimalan penggunaan Pelabuhan Teluk Tapang, bisa terealisasi. Sebab, dampaknya nanti akan langsung dirasakan oleh masyarakat kita,” ucap Gubernur lagi.
Presiden Apresiasi Pertanian Sumbar
Selain sektor pembangunan infrastruktur, Gubernur Mahyeldi Ansharullah juga melaporkan situasi terkini sektor pertanian di Sumbar kepada Presiden Joko Widodo. Dari perbincangan intensif yang berlangsung di kendaraan dinas RI 1 tersebut, Presiden Jokowi disebut sangat merespons baik dan mengapresiasi perkembangan sektor pertanian dan peningkatan Nilai Tukar Pertani (NTP) di Sumbar.
“Tadi selama mendampingi Bapak Presiden, kita juga melaporkan terkait konsentrasi Pemprov Sumbar di sektor pertanian, di mana 10 persen dari anggaran rpvinsi kita alokasikan ke sektor ini. Alhamdulillah sangat direspons baik oleh Bapak Presiden,” ucap Gubernur lagi.
Gubernur menyebutkan, fokus Pemprov Sumbar di sektor pertanian didasari fakta bahwa 57 persen warga Sumbar bergantung pada sektor tersebut. Ada pun salah satu hasil yang telah dituai atas fokus pengelolaan sektor tersebut, di antaranya adalah meningkatnya Nilai Tukar Petani Sumbar, yang sangat dipengaruhi oleh pengelolaan Perhutanan Sosial oleh masyarakat.
“Ini juga direspons sangat baik oleh Bapak Presiden. Persentase nilai tukar petani kita sangat besar dari sektor kehutanan. Bahkan, beliau langsung mencatat bagaimana upaya meningkatkan Perhutanan Sosial ini, karena jelas berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan. Terlebih, ini juga bagian dari upaya merawat dan menjaga hutan, sehingga turut berdampak positif bagi lingkungan,” ucap Gubernur lagi.
Selain itu, sambung Gubernur, ia juga melaporkan langkah-langkah Pemprov Sumbar dalam menyikapi berbagai persoalan di sektor pertanian, yang menyangkut langsung dengan kepentingan ekonomi petani. Termasuk di antaranya dalam menyikapi turunnya harga sejumlah produk hasil pertanian.
“Kita juga sampaikan, tahun 2022 lalu harga telur sempat turun, lantas kita gerakkan ASN untuk memborong telur dari peternak kita. Begitu pun saat beberapa waktu yang lalu harga bawang merah turun, kita juga gerakkan ASN kita. Langkah taktis seperti ini juga direspons baik oleh Bapak Presiden,” ucap Gubernur menutup. (*)