Sumbar,PRnewspresisi.com–Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat (Sumbar) telah melakukan identifikasi jenazah pendaki Gunung Marapi yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Dari hasil Identifikasi Jenazah pendaki sebelumnya akan dievakuasi ke Rumah Sakit Achmad Mochtar, Kota Bukittinggi.
Adapun Data korban yg teridentifikasi pada Senin 4 Desember 2023 a/n :
1. M. Adan
JK : Laki-laki
Umur : 21 th
Alamat : Pekanbaru
2. M. Teguh Amanda
Jk : Laki-laki
Umur : 19 th
Alamat : Padang
3. Nazatra Adzin Mufadhol
Jk : laki-laki
Umur : 22 th
Alamat : Kapau,Pekanbaru,Riau
4. M. Al Fikri
Jk : Laki- laki
Umur : 19 th
Alamat : Padang
5. Nurva Afitri
Jk : Perempuan
Umur : 27 th
Alamat : Padang Pariaman
Semuanya Sudah diserahkan Kepihak Keluarga.sementara itu Kasubid Dokpol Bikdokes Polda Sumbar, dr Eka Purnamasari mengatakan, jenazah pendaki Gunung Marapi yang ditemukan dalam kondisi meninggal diidentifikasi terdiri dari jenazah yang tidak sempurna atau rusak agar nanti tidak salah saat penyerahan kepada keluarga.
Menurut Eka, teknis identifikasi dengan mengumpulkan data orang hilang dari pihak keluarga, menanyakan ciri khas korban. Kemudian, mencocokkan data di posko antermortem atau tempat pemeriksaan yang berada di Rumah Sakit Achmad Mochtar.
“Dari posko nanti kami cocokan data dengan jenazah korban yang berada di kamar jenazah. Setelah dilakukan pencocokan data tersebut baru diserahkan ke pihak keluarga,” kata Eka, Senin (4/12/2023).
Eka menjelaskan, waktu penyerahan jenazah kepada pihak keluarga dapat dilakukan dalam sehari. Hal itu tergantung kondisi jenazah yang tidak banyak mengalami kerusakan dan dokumen lengkap saat pencocokan data.
“Pada posko antermortem dapat dilakukan pengambilan sampel DNA, sampel dokumen seperti ktp, surat keterangan lahir, ijazah, foto. Lalu properti korban sebelum berangkat naik Gunung Marapi yang dapat diminta kepada keluarga korban,” ujarnya.
Eka menambahkan, saat ini sudah ada sekitar 20 orang keluarga korban pendaki Gunung Marapi yang melaporkan kepada tim. Adapun keluarga yang melaporkan terdiri dari orang tua, keluarga lainnya seperti tante, sepupu dan juga ada dari teman korban.(*)











