oleh : Fitria, S. Pd
(Guru Kelas 4a SD Negeri 21 Payakumbuh)
PRnewspresisi.com—Literasi menurut Kemendikbud (2016:2) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. Sedangkan menurut kamus online Merriam-Webster, Literasi adalah suatu kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenal serta memahami ide-ide secara visual.
Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari guru sudah mengoptimalkan berbagai kegiatan untuk mewujudkan kemampuan peserta didik dalam berliterasi seperti membaca buku yang ada di sudut baca minimal 10 menit setiap hari, membuat mading kreasi sebagai salah satu sumber bacaan, berkunjung ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku sesuai minat mereka. Guru juga sudah melakukan banyak hal agar peserta didik menikmati kegiatan literasi yang bervariasi seperti memberikan bahan bacaan baru, membacakan cerita, meminta peserta didik membacakan cerita serta menayangkan video cerita sehingga peserta didik tidak disajikan dengan rutinitas kegiatan yang sama setiap harinya.
Sebagai seorang guru saya juga harus melakukan inovasi dalam kegiatan literasi ini, karena di setiap mata pelajaran kita, seharusnya mengintegrasikan kegiatan literasi di awal pembelajaran. Jika kita melakukan hal yang sama setiap hari, tentunya ini menyebabkan peserta didik tidak tertarik atau malah menjadi bosan. Untuk itu saya memanfaatkan sebuah aplikasi yang bisa diakses dengan mudah yaitu Let’s Read Digital Library. Kegiatan literasi dengan memanfaatkan aplikasi ini bisa dilaksanakan selama 15-20 menit setiap harinya atau sesuai kebutuhan.
Aplikasi Let’s Read Digital Library merupakan perpustakaan digital khusus anak dengan rentang usia PAUD sampai sekolah dasar yang menyediakan beragam koleksi cerita bergambar secara digital. Aplikasi ini dibuat oleh Books for Asia Foundation yang merupakan organisasi pembangunan internasional nirlaba yang berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan di Asia yang dinamis dan berkembang.
The Asia Foundation (TAF) didirikan pada tahun 1954 untuk melakukan kegiatan budaya dan pendidikan.
Untuk mengajar dan mendidik peserta didik generasi Z tentunya pemilihan kegiatan literasi dengan memanfaatkan aplikasi Let’s Read Digital Library ini merupakan pilihan yang tepat dan kekinian serta sangat berpihak kepada peserta didik, selain memanfaatkan perangkat secara digital tentunya mereka akan terlayani sesuai dengan zamannya seperti yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu didiklah muridmu sesuai kodrat dan zamannya.
Pada awalnya saya mengenal aplikasi Let’s Read Digital pada buku teks bahasa Indonesia kelas 4 SD Kurikulum Merdeka, karena rasa ingin tahu yang sangat besar, saya berpetualang di aplikasi ini. Cerita yang tersedia dalam aplikasi ini bisa disajikan dengan cara dibacakan dan ada juga yang bisa diputarkan secara audio kepada peserta didik. Ada sekitar 10.532 buku dengan 15 kategori dan itu sangat menarik sekali jika disajikan kepada peserta didik. Kategori tersebut antara lain adalah Anak Perempuan Hebat, Cerita Rakyat, Sains, Seni dan Musik, Kesehatan, Lucu, Nonfiksi, Hewan, Petualangan, Berpikir kritis, Komunitas, Pemecahan Masalah, Pahlawan, Keluarga dan Persahabatan, dan Alam. Cerita-cerita yang ada di aplikasi ini ternyata dapat dipilih sesuai dengan materi pembelajaran yang akan kita sajikan.