Kinari, PRnewspresisi.com–Ikatan Persaudaraan Haji dan Umrah Indonesia (IPHI) ranting empat nagari, yaitu Kinari, Batukarak, Sangka, Dilam, Parambahan, dan Bukit Tandang, kembali menggelar kegiatan wirid bulanan yang bertempat di Masjid Raya Al Istiqomah Kinari, pada Minggu (19/10/2025).
Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dengan pembawa acara Edi Magek Kayo, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ibu Sutirta. Acara kemudian diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Rusma Dunal dari Guguak.
Dalam ceramahnya, Ustaz Rusma mengingatkan jamaah agar senantiasa meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup, agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik. Ia juga menekankan pentingnya peran laki-laki sebagai pemimpin dan imam dalam keluarga, yang harus mampu memberikan contoh yang baik, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam beribadah.

“Kelak di Yaumil Akhir nanti, kita akan kembali berkumpul bersama keluarga. Karena itu, hendaknya seluruh anggota keluarga memiliki satu tujuan dalam beribadah, agar terhindar dari siksaan dan azab kubur,” ujar Ustaz Rusma dalam tausiyahnya.
Sementara itu, Ketua IPHI Ranting Kinari, H. Muswardi Pono Kayo menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan wirid bulanan ini dengan lancar dan penuh kekhidmatan. Ia berharap kegiatan ini dapat terus memperkuat tali silaturahmi antaranggota IPHI serta masyarakat empat nagari.
“Wirid bulanan ini bukan hanya tempat kita mendengarkan tausiyah, tapi juga wadah untuk mempererat ukhuwah islamiyah dan menjaga semangat kebersamaan di antara jamaah haji dan umrah. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Sebagai penutup, acara wirid bulanan IPHI dilanjutkan dengan makan bersama yang berlangsung penuh keakraban. Suasana hangat dan kekeluargaan tampak di antara para jamaah, menegaskan semangat persaudaraan yang menjadi dasar kegiatan ini.
Kegiatan wirid bulanan ini menjadi bukti nyata bahwa IPHI tidak hanya sebagai wadah kebersamaan para jamaah haji dan umrah, tetapi juga sebagai sarana pembinaan keagamaan dan sosial bagi masyarakat dari empat nagari tersebut.(Edi Magek Kayo)