Solok,PRnewspresisi.com—pada Senin ( 23 / 10 2023 ) bertempat di Aula Solok Nan Indah Disparbud Kabupaten Solok melaksanakan sosialisasi tentang penguatan Desa Wisata dalam peran aktif masyarakat serta pengembangan kemitraan dalam pariwisata.
Ketua pelaksana, Gusri Alam, S. Sos, M.Si. Kabid Industri dan Kelembagaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok melaporkan bahwa peserta sosialisasi ini berjumlah 150 orang terdiri dari Wali Nagari, pengurus Bumdes dan Bumdesma Sekabupaten Solok.
Menurut Gusri Alam sosialisasi ini bermaksud menyamakan persepsi dalam pengelolaan dan pengembangan desa wisata serta peningkatan peran serta masyarakat dalam mengembangkan hubungan kemitraan khususnya dalam pengelolaan desa wisata.
“Membangun Indonesia bukan hanya menciptakan cahaya terang di ibu kota, tapi dengan menghidupkan lilin lilin kecil di desa. maka desa wisata lah lilin lilin kecil itu” ujar Kabid Industri dan Kelembagaan yang mengutip kata kata dari sang Proklamator Bung Hatta.
Mewaliki Bupati Solok Asisten 1 Pemkab Solok Drs. Syahrial dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Solok saat ini tengah jadi primadona dibidang wisata. Dengan alam dan budaya serta kearifan lokal yang luar biasa menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik turis asing maupun lokal.
“Guna memperkuat dan meningkatkan segala potensi yang ada keterlibatan pemerintah Nagari / Desa, pengurus lembaga dan masyarakat sangat dibutuhkan”, Ujar Syahrial.
Melalui Wali Nagari dan Bumnag ini tambah Syahrial supaya mendukung dan perkuat pelaku wisata agar mampu meningkatkan kualitas dengan tetap menjaga kearifan lokal.
“Dan diharapkan juga pelaku wisata nantinya juga bisa memberi pelayanan prima sesuai dengan nilai Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan), memberikan pelayanan prima serta penerapan protokol CHSE”, Imbuh Asisten 1 dan membuka acara secara resmi.
Hadir sebagai Narasumber pertama Kadis Pariwista Armen AP. MM dengan menyampaikan bagaimana peran serta pemerintahan nagari dan Bumnag dalam membantu peningkatan sarana dan prasarana pariwisata.
Dikatakan Armen bahwa Desa Wisata merupakan salah satu penunjang dalam peningkatan ekonomi masyarkat untuk itu sangat dibutuhkan kerjasama yang baik dari semua komponen.
Ritno Kurnian SP. Salah seorang tenaga konselor periwisata Provinsi Sumatera Barat juga tampil sebagai Nara Sumber mengatakan “kenapa belum bergerak”,tuturnya.
Menurut Ritno yang telah sukses mengembangkan desa wisata Nyarai dan juga CEO LA Rafting tersebut dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemdes, Bumdes, Bumdesma, Pokdarwis dan masyarakat yang ada di nagari.
“Pariwisata yang berkelanjutan Community Base Tourism ( CBT ) pada prinsipnya adalah pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat untuk itu butuh dukungan dari semua pihak”, Ucap Ritno.
Ditambahkannya perubahan konsep dari desa wisata itu sendiri adalah pola berwisata dari old tourism ke new tourism yakni berwisata dari mencari objek wisata menjadi wisata pengalaman.
Narasumber selanjutnya seorang anak muda yang berhasil mengelola desa wisata Green Talao Park ( GTP ) dan juga tenaga satuan tim konselor Pariwisata Provinsi Sumatera Barat.Septiadi Kurniawan. Yang menyampaikan materi “apa dan mengapa desa wisata”?
Dijelaskan Septiadi Kurniawan bahwa Desa wisata merupakan lembaga yg dibentuk di desa/nagari sebagai solusi untuk pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan berwisata di desa wisata.
“Pariwisata berbasis masyarakat ini dimana mereka itu sendiri harus menjadi subjek dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan desa wisata.)”,Ujar Hadi.
Membangun kelembagaan desa wisata ungkap nya sangat berkaitan dengan peran penting dari beberapa aspek antara lain yaitu pentahelix.
“Pentahelix ini merupakan konsep multi pihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama”,Tutup Hadi.(Ocha)