Pada kegiatan ini Bupati Solok turut lakukan Penyerahan Piagam Penghargaan dan Ucapan Terimakasih kepada PT. Semen Padang atas peran serta pada Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Nagari Labuah Panjang Kec. X Koto Diatas
Acara dilanjutkan dengan Pemaparan Praktik Baik Kabupaten Solok dalam melaksanakan audit kasus stunting.
Arahan dan Paparan Bupati Solok, Stunting merupakan Gizi buruk dan di semua Negara Berkembang rata mengalami kasus stunting yang cukup tinggi, menurut data yang kami miliki penyebab stunting ada dari beberapa sektor.
Sektor yang pertama dan utama adalah dari segi ekonomi, karena kendala ekonomi maka hal ini menyebabkan para orang tua belum mampu memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh anak, menyikapi hal ini langkah pertama yang kita ambil saat menjabat sebagai Bupati ialah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Melalui kerjasama dengan Seluruh Pihak dibawah naungan Solok Super Team kita bekerjasama dan menyadari bersama bahwa ini bukan tanggungjawab satu orang ataupun satu dinas saja, Cara yang kita lakukan dalam meningkatkan Perekonomian ialah dengan melibatkan seluruh sektor yang memungkinkan untuk membantu seperti salah satunya PT. Semen Padang dan pihak-pihak lainnya.
Melalui APBD Kabupaten Solok kita memiliki prinsip Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat yang artinya seluruh APBD ini akan kita pergunakan sesuai dengan kebutuhan rakyat itu sendiri, didalam menyusun hal itu walaupun dengan Anggaran yang sedikit tetapi jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan melibatkan seluruh sektor maka akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Solok adalah daerah Ekonomi dan Pariwisata, maka untuk meningkatkan ekonomi kita lakukan pembangunan jalan desa, irigasi dan kepada seluruh kepala desa kita ingatkan untuk menggunakan APB Desa/Nagari untuk Pemberdayaan Masyarakat.
Pada Dinas Koperindag kita membantu masyarakat yang menjalankan UKM melalui kerjasama dengan Kementerian Koperasi dibawah SMESCO memberikan Pelatihan dan Bantuan Peralatan sehingga ekonomi masyarakat yang berdagang saat ini juga telah meningkat.
Kita turut menginstruksikan kepada seluruh Kepala Desa untuk mendata setiap kehidupan masyarakat by name by address siapa saja yang betul-betul membutuhkan bantuan, lalu kita akan konsentrasi ke sana, kita turun langsung ke daerah dengan prinsip bahwa kita harus bertanggungjawab kepada seluruh sektor bukan BKKBN saja.
Alhamdulillah setelah kita meningkatkan Perekonomian audit kasus stunting ikut menurun dari sebelumnya 40,1% menjadi 24,2% dan setelah kita data by name by address sekarang hanya tinggal 17% saja.
Selain dari sektor Perekonomian kita juga meningkatkan di bidang infrastruktur khususnnya infrastruktur kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana sebelumnya Kabupaten Solok masih minim ketersediaan air bersih, sanitasi desa dan sanitasi masyarakat, melalui kerjasama dengan Kementerian PUPR saat ini sudah hampir terselesaikan.
Selanjutnya yang kita lakukan ialah menggiatkan kepada seluruh Posyandu dan Dinas Kesehatan agar memberikan sosialisasi seputar kesehatan kepada masyarakat.
Di setiap Posyandu kita mendata anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan kita berikan bantuan penunjang gizi, sehingga kita mengetahui dimana dan siapa yang berpotensi untuk mengalami stunting.
Acara dilanjutkan dengan Pemaparan Praktik Baik Audit Kasus Stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Solok yang disampaikan oleh Kepala DPPKBP3A Kabupaten Solok, serta Pemaparan Kolaborasi Pengadilan Agama dan Pemerintah Kabupaten Solok Praktik Baik Audit Kasus Stunting melalui pengurusan Isbat Nikah bagi Pasangan yang belum terdaftar pada catatan perkawinan yang disampaikan oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Solok.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Solok di dampingi oleh Kepala Pengadilan Agama Kab. Solok, Dr. Martina Lofa, S.H.I, M.H.I, Asisten I, Drs. Syahrial, MM, Kepala Unit CSR PT. Semen Padang, Dedi M. Sidik, Kepala Dinas Kesehatan , Zulhendri, SKM, M.Kes, Kepala DPPKBP3A, dr. Maryeti Marwazi, MARS, dan Kepala Disdukcapil, Riki Carnova, S.STP, M.Si. (Hendrik/HZ)