“Hari ini kami melaksanakan peringatan Hari Buruh Sedunia kita harus bergerak tunjukkan kekompakan kita para buruh Banyuasin. Aksi kita pada hari ini merupakan Aksi Damai tidak ada yang menunggangi ini murni dari hati nurani kami,” timpal dia lagi.
Ia juga menyampaikan Tolak Sistem Kerja Kontrak, Outsourcing dan Pemagangan, Tolak PHK, Union Busting dan Kriminalisasi aktivis Buruh Berlakukan Jaminan Sosial untuk Buruh, Bukan Asuransi Sosial. Tolak undang undang cipta Kerja dan PP Turunannya.
“Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal ini Bupati, untuk membentuk Dewan Pengupahan, merekomendasikan Upah Minimum Kabupaten (UMK), dan merekomendasikan Upah Minimum Sektor(UMSK), di seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan,” ungkap dia.
Dalam aksi Federasi Serikat Buruh Perkebunan Patriotik Indonesia (SARBUPRI) Kabupaten Banyuasin ini, mendapat pengawalan ketat oleh Personil Polres Banyuasin dan Polsek Pangkalan Balai.
Pada kesempatan itu Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK yang turun langsung memantau aksi tersebut mengucapkan terimakasih kepada SARBUPRI yang telah menyampaikan tuntutan dan memperjuangkan hak-hak buruh dengan cara Aman, Damai dan Kondusif.
“Kami dari Polres Banyuasin disini mengawal dan memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada para peserta Kegiatan Aksi Mey Dey. Apa yang menjadi tuntutan Saudara-saudara saya selaku Forkopimda Banyuasin akan saya sampaikan kepada Bapak PJ Bupati Banyuasin dan Instansi Terkait untuk segera ditindaklanjuti,” ujar Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK. (*)