Disinggung untuk pengadaan alat laboratorium tahun 2024 namun anggarannya lebih kecil, kata Idham, kalau ada kegiatan tentu ada anggaran. “Untuk beli bahan kimia, memang ada, tapi saya tidak hapal. Pasti ada sedikit – dikit,” tukasnya.
Senada diungkapnya, Idham mengaku, tidak ada masalah lagi dan perkara tersebut dianggap sudah selesai. “Sudah selesai. Sudah diperiksa (tahun 2023). Bahkan sudah dicek ke kantor (Dinas ESDM Sumsel). Kalau tidak salah, setelah pemeriksaan dari kejaksaan (Kejati Sumsel),” ujarnya Minggu (25/8).
Menurut dia, dirinya dan sejumlah pejabat dinas tersebut juga telah diperiksa pihak kejaksaan. “Bendahara (pengadaan) dipanggil. Dipanggil semua. Kalau tidak salah, diperiksa ke lapangan juga. Memang tidak ada masalah dan tidak terbukti,” ungkapnya .
Apalagi, lanjut dia, pemeriksaan hanya dilakukan sebatas klarifikasi. Tidak ada surat penghentian penyidikan perkara (SP3). “Pemeriksaan cuma klarifikasi, masalah SP3 tidak ada,” tegasnya.
Diketahui, pada 2021 anggaran tender pengadaan peralatan laboratorium batu bara dan air Rp2.968.459.753,- (Rp2,9 miliar) dengan kode RUP 29867848. Tender proyek tersebut diikuti 31 perusahaan dan berhasil dimenangi PTRL. Data Rencana Umum Pembiayaan (RUP) tahun 2021, spesifikasi peralatan yang dibeli dari pagu anggaran Rp2,9 miliar itu terdiri dari Infra Red Sulfur Analyzer, Automatic Bomb Calorimeter, Spektrofotometer UV/VIS, dan Water Purification System. Selanjutnya, AAF Furnace, VMF Furnace, Analitycal Balance, pH meter portable, DHL portable, TDS Handheld, Micropipette (Uk. 100 – 1000 µL), Micropipette (Uk. 1 – 10 ml).
Sebagai perbandingan, tahun 2024 Dinas ESDM Sumsel kembali menganggarkan pembelian bahan kimia dan pemeliharaan laboratorium batu bara dan air. Rincian biaya laboratorium Dinas ESDM Sumsel tahun 2024 terdiri dari belanja bahan kimia laboratorium batu bara dan air Rp118.414.795, belanja jasa konsultasi akreditasi laboratorium lingkungan Rp98.990.632. Selanjutnya, belanja pemeliharaan alat dan mesin, alat laboratorium dan unit laboratorium umum Rp70.000.000, serta pemeliharaan rehab gedung laboratorium Rp68.550.000.