Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) Sumbar untuk jenjang pendidikan SMA Tahun 2024 berada diangka 75,85 persen, capaian ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Tahun 2022 sebesar 68,38 persen dan Tahun 2023 sebesar 69,18 persen dari
total jumlah penduduk yang mengecap pendidikan tingkat menengah sederajat sebanyak 225,737 orang.
“Capaian tersebut, membuat angka partisipasi pendidikan di Sumbar menempati peringkat lima terbaik secara nasional. Tipis di bawah DIY Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumut dan Jatim sebagai pemuncak,” ungkap Mahyeldi.
Kemudian untuk mendorong siswa-siswi berprestasi dan yang berasal dari keluarga tidak mampu bisa melanjutkan pendidikannya. Pemprov Sumbar juga menyediakan Beasiswa Dana Hibah Rajawali, mekanisme penyalurannya diatur lewat Peraturan Gubernur (Pergub) Sumbar nomor 1 tahun 2020 sedangkan petunjuk teknisnya dijelaskan dalam Surat Edaran Gubernur Sumbar Nomor : 950/2430/PSMA/SLB/2024.
Peruntukannya, tidak hanya bagi pelajar tingkat SMA, SMK SLB. Tapi juga disalurkan kepada mahasiswa S1, S2 hingga S3 yang termasuk dalam kategori penerima manfaat dari beasiswa tersebut.
“Pada tahun 2023 lalu, jumlah total keseluruhan pelajar dan Mahasiswa Sumbar penerima beasiswa hibah Rajawali berjumlah sebanyak 2.044 orang. Ini adalah Ikhtiar kita untuk menciptakan generasi muda Sumbar yang berkualitas dan berpendidikan tinggi,” tegas Mahyeldi.
Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Barat, Barlius didampingi Sekretaris Dinas, Suryanto menambahkan berdasarkan hasil rapat bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD, disepakati total besaran alokasi beasiswa dari Dana Hibah Rajawali per tahun berjumlah sebesar Rp.5 miliar. Kondisi tersebut berlaku sejak Tahun 2021 hingga 2023. Pada awal Tahun 2024, ketentuan itu direvisi dan jumlahnya ditingkatkan menjadi Rp.5,7 miliar.
“Mulai Tahun 2024 ini, alokasi Beasiswa Dana Hibah Rajawali per tahun dinaikkan sebesar 700 juta sehingga jumlah totalnya menjadi Rp.5,7 miliar,” ungkap Barlius.
Secara umum, alur pendistribusian dana tersebut menggunakan tiga skema, pertama skema prestasi akademik, kedua skema prestasi non akademik, dan yang ketiga disalurkan kepada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Pada Tahun 2023, pendistribusian melalui skema prestasi akademik diberikan kepada 564 orang pelajar SMA, 301 pelajar SMK, serta 353 orang pelajar berkebutuhan khusus berprestasi yang ada di sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) kewenangan Dinas Pendidikan Sumbar.
Kemudian bagi pelajar yang berprestasi dibidang non akademik, beasiswa itu disalurkan kepada 20 orang pelajar SMA, 2 pelajar SMK, serta 11 orang siswa SLB. Sementara peruntukan untuk siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi namun terbatas dari segi biaya karena berasal dari keluarga kurang mampu, berjumlah lebih kurang 181 siswa SMA, 90 siswa SMK.
“Beasiswa Rajawali juga diberikan kepada 500 mahasiswa jenjang sarjana S1, 16 mahasiswa Pascasarjana S2 ,serta enam orang mahasiswa Doktoral S3 di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,” ucap Barlius.
Terkait dengan besaran bantuan beasiswa untuk masing-masing penerima manfaat, Barlius menyebut hal itu telah diatur melalui Pergub Sumbar nomor 1 tahun 2020. Untuk jalur akademik dan non akademik, mendapatkan bantuan sebesar Rp1,85 juta per tahunnya.
Sementara untuk siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu diberi bantuan hibah sebesar Rp5 juta per tahunnya.
“Khusus yang berstatus mahasiswa, bagi jenjang S1 sebesar Rp 2 juta, S2 Rp 3 juta, serta S3 sebesar Rp3,5 juta,” pungkasnya.
Semua itu menurut Barlius, merupakan bentuk upaya nyata dari Pemerintah Provinsi Sumbar untuk masyarakatnya dibidang pendidikan, dengan harapan akan tercipta generasi penerus dan calon pemimpin yang berkualitas dan berdaya saing sesuai apa yang seringkali disampaikan Gubernur Mahyeldi dalam berbagai kesempatan. (*)