Jakarta,PRnewspresisi.com—Dari usaha tertatih-tatih, teraniaya, hingga berjualan kue keliling pelosok Jakarta, namun berkat ketabahan serta doa Bunda, Allah pun memberi rahmat.
Kini beragam nikmat sudah dikecap dan dirasakan dokter hewan (drh) Hj. Evalinda Amir bersama suaminya yang juga dokter hewan, Setyajid.
Uniknya, kedua dokter hewan jebolan IPB itu dalam kesehariannya bukan mengabdi mengembangkan peternakan, tapi ‘mengorbankan’ 12 ribu ekor ayam untuk melayani pelanggannya melalui usaha kuliner d’ Besto (chicken dan burger), semacam kafe yang jumlahnya saat ini sudah 300 cabang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Riau. Kafe itu juga akan mengembangkan sayapnya ke Lampung, Jambi, dan Sumatra Utara.
Evalinda Amir, putri pedalaman Sumatra Barat, itu memiliki ranah kelahiran berjarak 135 kilometer dari Padang, tepatnya di Desa Ampanggadang, Talago, Kecamatan Guguak, wilayah utara Kabupaten limapuluh Kota.
Sementara suaminya, Setyajid, berasal dari Bojonegoro. Ikan di laut, asam di gunung, dalam belanga bertemu juga. Begitulah jodoh. Bogor, jadi kota nostalgia bagi pasangan pengusaha kuliner sukses itu. Eva Amir mengatakan ‘sukses’ yang didapatnya saat ini bukan datang tiba-tiba. Tapi melalui onak duri kehidupan yang luar biasa nestapanya.
Pasangan serasi Eva dan Setyajid adalah dua anak muda Indonesia, tamatan IPB tahun 1989 namun masih sejak di bangku kuliah sudah mulai merintis usaha kuliner tahun 1994 di Jakarta dengan kafe ‘KuFC’, dengan menu favoritnya ayam goreng yang sejenis dengan ayam goreng asal luar negeri, dan kini berubah nama menjadi d’besto dengan lebih 300 outlet di seluruh Indonesia yang menjadikannya salah satu usaha ayam goreng terbesar buatan dalam negeri.(***)
Sumber : Kompasiana.com