Total 994.851 batang bibit disiapkan PTBA untuk penanaman tahap pertama. Jenis tanaman yang digunakan adalah kombinasi jenis Bakau (Rhizopora spp.) dan jenis Api Api (Avicennia spp.) Metode rehabilitasi penanaman yang diterapkan yakni dengan kerapatan 3.300 batang/ha.
Tak hanya bermanfaat untuk kelestarian lingkungan, Rehabilitasi DAS juga mendukung pengembangan ekowisata di Pulau Alanggantang. Dalam pelaksanaan Rehabilitasi DAS, PTBA juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat dalam hal kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan lainnya.
“Rehabilitasi mangrove merupakan program nasional yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Program ini menjadi salah satu pilar dalam upaya pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan untuk mendukung pengembangan ekowisata di sekitar wilayah operasi perusahaan,” Amarudin menjelaskan.
Penanaman mangrove juga merupakan wujud komitmen PTBA untuk melakukan dekarbonisasi. Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Sesuai juga dengan tujuan mulia (noble purpose) PTBA sebagai anggota holding BUMN pertambangan MIND ID yakni menambang untuk membangun peradaban, kesejahteraan masyarakat, dan masa depan yang lebih baik (We explore natural resources for civilization, prosperity, and brighter future).
Hingga Oktober 2022, PTBA telah melakukan Rehabilitasi DAS di 33 desa yang tersebar pada 4 kabupaten, yaitu Muara Enim (Sumatera Selatan), Lahat (Sumatera Selatan), Banyuasin (Sumatera Selatan), dan Kulonprogo (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Total areal Rehabilitasi DAS di 33 desa tersebut mencapai 5.197 hektar (ha). Areal yang telah diserahterimakan ke KLHK dan pemangku kawasan sebesar 453 ha. Kemudian 4.744 ha dalam tahap persiapan, penanaman dan pemeliharaan. Jumlah pohon yang ditanam untuk Rehabilitasi DAS mencapai 3.853.828 batang.(*)
Discussion about this post