PRNewsPresisi
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial
No Result
View All Result
PRNewsPresisi
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial
Home Berita

Krisis Lingkungan Belida Darat: Warga Ultimatum Pertamina dan Pemprov Sumsel

Dedi Oleh Dedi
20 November 2024
dalam Berita
0
Krisis Lingkungan Belida Darat: Warga Ultimatum Pertamina dan Pemprov Sumsel
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sumsel,PRnewspresisi.com—Ratusan warga dari 12 desa di Kecamatan Belida Darat, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, kembali menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel pada Senin (18/11/2024).

Ini merupakan aksi kedua setelah tuntutan mereka pada aksi sebelumnya, 19 September 2024, terkait pencemaran lingkungan dan kerusakan ekologis yang diakibatkan oleh aktivitas PT Pertamina, belum mendapat tindak lanjut yang jelas.

Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Belida Darat meluapkan kekecewaan terhadap PT Pertamina Zona 4 terkait dampak eksploitasi sumber daya alam di wilayah mereka. Koordinator aksi, Astri Adi, mengungkapkan kerusakan lingkungan yang parah, seperti sumur-sumur warga di Desa Sialingan yang tercemar dan tidak lagi layak digunakan.

“Kami sudah bersabar, tetapi hingga kini belum ada penyelesaian konkret. Jika dalam 14 hari tidak ada respons nyata, kami akan menutup tiga lokasi stasiun pengumpulan minyak Pertamina,” tegas Astri. Lokasi yang dimaksud mencakup SP3 Desa Sialingan Tanjung, SP5 Talang Balai, dan SP7 Desa Lubuk Getam Aramda.

Masyarakat Belida Darat menyampaikan lima tuntutan kepada PT Pertamina, yaitu:

  1. Hentikan eksploitasi sumber daya alam di Kecamatan Belida Darat.
  2. Bentuk tim terpadu untuk menilai kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang.
  3. Berikan beasiswa S1 untuk anak-anak asal Belida Darat.
  4. Adakan operasi pasar murah bagi masyarakat terdampak.
  5. Perbaiki infrastruktur yang rusak akibat kendaraan operasional tambang.

Warga juga menyoroti kurangnya keberpihakan Pemprov Sumsel dalam menangani persoalan ini. Pada aksi pertama, aspirasi sudah disampaikan, tetapi tidak ada solusi nyata hingga kini. “Kami tidak melihat langkah serius dari pemerintah untuk membela masyarakat,” ujar Astri.

Sehingga warga mengultimatum PT Pertamina agar segera mengambil langkah konkret. Jika tidak, tiga stasiun pengumpulan minyak di wilayah mereka akan ditutup. “Kami tidak ingin konflik ini berlarut-larut. Jika pemerintah tidak membela kami, kami akan mengambil langkah kami sendiri,” tegas Astri.

Kabid Gakkum Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel, Yulkar Pramilius, menyatakan bahwa Pemprov telah meneruskan keluhan masyarakat kepada PT Pertamina, termasuk insiden kebocoran air produksi di salah satu lahan warga bulan lalu. Namun, warga menilai langkah ini hanya formalitas tanpa hasil nyata di lapangan.

Pemprov Sumsel berjanji akan memantau perkembangan dan memastikan PT Pertamina memenuhi komitmennya sesuai aturan yang berlaku. Namun, masyarakat mengingatkan bahwa kesabaran mereka memiliki batas.

“Kami telah meminta Pertamina mempercepat penyelesaian dan memperbaiki komunikasi dengan masyarakat. Jika tidak, kami akan mengambil langkah tegas,” ujar Yulkar.

Di sisi lain, diberitakan beberapa waktu lalu, PT Pertamina mengklaim sedang melakukan inventarisasi program untuk menangani tuntutan warga, seperti pemulihan lingkungan, pemberdayaan ekonomi, dan pemberian beasiswa. Namun, lambatnya respons dari perusahaan terus memicu ketidakpercayaan masyarakat. (SMSI Sumsel)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: Sumsel
Pos Sebelumnya

Kejari Banyuasin Berhasil Selamatkan Uang Negara Perkara TP Korupsi Pengelolaan Dana Korpri Banyuasin

Pos Selanjutnya

Surat AHU PWI Diblokir, Hendry Ch. Bangun Tidak Punya Legal Standing

Terkait Posts

Pemko Solok Raih Penghargaan Atas Keberhasilan Program Makanan Bergizi Gratis

Pemko Solok Raih Penghargaan Atas Keberhasilan Program Makanan Bergizi Gratis

22 November 2025
Karyawan PTPN IV Regional 7 Dibacok Empat OTK Saat Patroli Kebun Sawit

Karyawan PTPN IV Regional 7 Dibacok Empat OTK Saat Patroli Kebun Sawit

21 November 2025
Malin Adat: Payung di Saat Panas, Dingin Ketika Hujan

Malin Adat: Payung di Saat Panas, Dingin Ketika Hujan

20 November 2025
Ketika Kita Malas Membaca, tetapi Riuh di Media Sosial

Ketika Kita Malas Membaca, tetapi Riuh di Media Sosial

19 November 2025
Pos Selanjutnya
Surat AHU PWI Diblokir, Hendry Ch. Bangun Tidak Punya Legal Standing

Surat AHU PWI Diblokir, Hendry Ch. Bangun Tidak Punya Legal Standing

Spektakuler Pemkab Solok Masuk Nominasi Apresiasi Kampung Keluarga berkualitas

SPEKTAKULER PEMKAB SOLOK MASUK NOMINASI APRESIASI KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS

Mambangkik Batang Tarandam

Solok Super Team Hebat
Solok Super Team Hebat

Solok Super Team Hebat

Currently Playing
PRNewsPresisi

© 2022 PRNEWSPRESISI.COM | by Proletariat.Digital

Navigate Site

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial

© 2022 PRNEWSPRESISI.COM | by Proletariat.Digital

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!