Sulit saya menahan rasa kekecewaan ini ketika sang guru yang sangat mulia justru seperti ditekan untuk minta maaf. Pada pertemuan tadi, saya ingatkan semua jajaran; guru jangan sekali waktu diintervensi.
Hari ini, pada kesempatan di tulisan ini, saya minta maaf kepada publik dan guru di tanah air dan khususnya di Sumatera Barat dan Kabupaten Limapuluh Kota atas kefatalan peristiwa yang melukai hati kita bersama ketika mana, justru sang guru yang meminta maaf.
Saya tak hendak sedang mencari siapa yang salah. Tapi, apa yang dinamakan dengan klarifikasi guru minta maaf atas peristiwa viral yang tersebar di berbagai platform media sosial itu adalah suatu kekeliruan yang sangat fatal. Kepada pihak-pihak yang teridentifikasi memberikan “tekanan” saya akan memberikan sanksi yang tegas.
Saya telah meminta pertanggungjawaban kepala dinas Pendidikan dan kepala sekolah yang bersangkutan serta pihak-pihak yang ikut mendampingi sang guru sewaktu menyampaikan klarifikasi.
Bila hati guru dilukai, niscayailah saya akan berada di depan. Saya akan kobarkan spirit “saveguru”. Karena kita sangat tahu bahwa guru adalah orang tua kita setelah orang tua kandung di rumah. Para orang tua, saya mohonkan, beri kepercayaan mendidik kepada ibu dan bapak guru di sekolah. Bila anak dimarahi di sekolah, jangan serta merta dengan emosional membela sang anak dan “menyerang” sang guru.
Saya mohon pengertian dan rasa paham orang tua.
Sekali lagi, sebagai Bupati di Limapuluh Kota, dengan segala kerendahan hati, saya minta maaf atas peristiwa di luar jangkauan saya sehingga terjadi peristiwa “klarifikasi” guru minta maaf di saat mana seharusnya dan idealnya, si anak di dampingi orang tua minta maaf kepada masyarakat; bukan gurunya !
Sebagaimana beredar kabar yang saya ikuti di media sosial menyangkut peristiwa ini, bahwa si anak yang “mampacaruik an” gurunya itu anak pejabat dan memiliki bekingan, saya pastikan itu tidaklah benar. Kalaupun ada yang membeking- bekingi, bagi saya; bila sesuatu sudah menyangkut adab dan mengancam “kenyamanan” guru mengajar, maka sanksi tegas harus tegak.
Guru harus nyaman mengajar.
Peristiwa itu wajar bikin masyarakat gusar dan geram. Seperti apa yang saya rasakan kini.
Discussion about this post