Kota Solok,PRnewspresisi.com–Dalam rangka perpisahan dengan Taruna dan Taruni LATSITARDANUS XLIII/Tahun 2023, kelurahan IX Korong mengadakan kegiatan “Malamang Basamo” yaitu memasak penganan khas minang yang dinamai dengan “Lemang” yang diadakan di pos RW 03 kelurahan IX korong pada selasa (06/06/2023).
Tampak hadir pada kegiatan tersebut ketua LKAM (lembaga kerapatan adat minang kabau) H.Rusli Datuak Malin Marajo, ketua Bundo kanduang Kota Solok yang diwakili pengurus bundo kanduang kota solok bundo Mini, Camat lubuk Sikarah Elsye Desilina,S.STP,MM, Danton 3 Kompi B kijang Letda Sus Brian, Danton I Kompi B Kijang Letda infantri Syamsul Efendi dan Tim dari Dinas Kominfo kota Solok.
Acara dibuka langsung oleh ketua pelaksana sekaligus ketua LPMK kelurahan 1X Korong, Mezi okluza yang dalam sambutannya menjelaskan acara malamang basamo ini adalah gagasan bersama dengan LPMK, Bhabhinkamtibmas RT, RW pemuda, karang taruna, SATLINMAS, Bundo Kanduang, niniak mamak dan semua unsur masyarakat, serta didukung penuh oleh lurah IX Korong.
Dikatan Mezi bahwa Dengan dukungan swadaya masyarakat yang berdonasi, baik yang dikota Solok maupun diperantauan, maka acara ini hendaknya dapat mengenalkan adat budaya minang kabau ,sekaligus memberikan Lemang sebagai oleh-oleh dari masyarakat IX Korong ke taruna dan taruni LATSITARDANUS XLIII.
Selanjutnya Kapten Asro siregar selaku pengasuh taruna Taruni LATSITARDANUS saat memberikan sambutannya mengucapkan terima kasih kepada ibu asuh yang ada Kota Solok, khususnya di IX Korong yang telah memberikan layanan dan pengalaman yang baik selama disini.
Disaat yang sama Camat Lubuk Sikarah Elsye Desilina,S.STP.MM sangat memberikan apresiasinya kepada kelurahan IX Korong, karena hanya kelurahan IX Korong satu satunya di kota Solok yang membuat perpisahan dengan kegiatan “Malamang basamo”


Ketua LKAM Kota Solok H.Rusli Malin marajo,yang didampingi pengurus Bundo Kanduang Kota Solok, dalam sambutannya merasa bangga dan berterima kasih sekali kepada kelurahan IX korong yang telah membuat kegiatan seperti ini dalam memperkenalkan adat budaya minang kabau kepada generasi muda terutama taruna LATSITARDANUS.
Lebih lanjut H.Rusli menjelaskan sedikit filosofi “Malamang” kemudian proses Kegiatan malamang, dan juga hari hari tertentu kapan dilakukan kegiatan tersebut serta malamang juga dilaksanakan dalam memperingati hari-hari besar Islam.
Disamping itu H. Rusli menyampaikan bahwa kegiatan malamang ini juga menggambarkan jiwa gotong royong, ketangguhan, kekompakan terhadap masyarakat diminang kabau. Sementara kegiatan malamang sudah turun temurun dari nenek moyang.
Lurah IX Korong Lega junaidi judan,S,sos dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada donatur dan semua yang terlibat mulai dari manalang (mencari bambu), mendirikan tenda, mencari daun pisang sampai pada pembuatan tempat memasak lemang (membuat sandaran),dan sampai proses akhir Malamang.
acara ditutup dengan pembacaan narasi filosofi malamang dan Baju kuruang basiba yang dibacakan oleh pemuda pemudi dalam bahasa minang Puti bungsu dan Rang mudo yaitu Sheren diusti dwi putri dan Restu tri syahputra.(Meri)
Discussion about this post