PRNewsPresisi
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial
No Result
View All Result
PRNewsPresisi
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial
Home Opini

Meleburnya Suatu Budaya Bahasa

Dedi Oleh Dedi
13 Desember 2023
dalam Opini
0
Meleburnya Suatu Budaya Bahasa
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sejak saat itu, teman-teman saya selalu menggunakan bahasa jawakarta ketika berbincang dengan saya. Seakan mereka menggunakan itu agar bisa berbaur dengan orang Jakarta. Saya tidak masalah ketika mereka menggunakan gue-lo ketika berbincang dengan saya, tapi yang saya khawatirkan adalah bahasa ibu mereka sedikit demi sedikit terlupakan.

Bapak saya pernah berkata, “Wong Jawa kuwi kudu Njawani,” yang berarti bahwa orang Jawa seharusnya hidup dengan menjunjung tinggi ajaran leluhur mereka. Pertanyaan muncul, mengapa malu menjadi Jawa? Mengapa harus meniru gaya berkomunikasi dari Jakarta? Menjadi manusia modern seharusnya tidak mengharuskan kita meninggalkan jati diri dan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur.

Saat ini, budaya Jawa menghadapi ancaman erosi, terutama di tengah pengaruh Jakartasentrisme yang semakin merajalela. Fenomena ini sejalan dengan teori William F. Ogburn tentang perubahan sosial yang berkaitan dengan perubahan kebudayaan. Ancaman terhadap keberlanjutan budaya Jawa muncul karena banyak anak muda yang belum mampu mempertahankan nilai-nilai dan tradisi mereka.

Jakartasentrisme, yang mencerminkan dominasi budaya Jakarta, tampaknya berperan dalam pergeseran gaya berbicara anak muda. Media, sebagai salah satu agen sosialisasi utama, turut memperkuat tren ini dengan mengedepankan gaya bahasa Gue-Elu sebagai sesuatu yang keren dan terkini. Ini mengakibatkan tumbuhnya gengsi pada mereka yang masih menggunakan aku-kamu, sehingga mungkin dianggap kurang gaul.

Dalam perubahan dinamika komunikasi ini, penting bagi kita untuk tidak hanya merayakan inovasi tetapi juga menjaga dan menghargai keberagaman bahasa dan budaya di seluruh nusantara. Mempertahankan kekayaan budaya lokal sambil tetap terbuka terhadap perkembangan zaman adalah tantangan yang harus dihadapi oleh setiap generasi, termasuk generasi Z di Jawa Tengah.

Meleburnya suatu budaya bahasa

Perubahan sosial, terutama yang dipandang dari sudut pandang teori fungsional, seringkali dihubungkan dengan potensi konflik yang dapat mengganggu harmoni masyarakat. Era digital yang kita alami saat ini menjadi saksi perubahan dramatis dalam gaya hidup dan pola pikir masyarakat. Perkembangan teknologi, terutama melalui smartphone yang tak pernah lepas dari genggaman, menjadi salah satu pendorong utama perubahan ini.

Teknologi telah menciptakan akses mudah terhadap informasi, mengubah cara kita mencari pengetahuan, dan memberikan dampak signifikan pada interaksi sosial. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat fenomena yang patut diperhatikan, yaitu meleburnya suatu budaya bahasa akibat pengaruh globalisasi. Pembatasan wilayah dan waktu semakin terhapus, memungkinkan masyarakat terjebak dalam arus global yang dapat merubah pandangan dan nilai-nilai keseharian mereka.

Salah satu aspek dominan dalam era digital ini adalah jakartasentrisme, yaitu dominasi budaya Jakarta terhadap wilayah lain di Indonesia. Fenomena ini terlihat melalui berbagai tayangan digital yang secara intens mempromosikan gaya hidup dan budaya Jakarta. Melalui internet dan smartphone, masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai tayangan yang menampilkan kehidupan sehari-hari di Jakarta.

Pengaruh ini tidak hanya menciptakan perubahan dalam gaya hidup, tetapi juga mempengaruhi cara berpikir masyarakat. Tayangan-tayangan yang sangat jakartasentrisme secara tidak langsung membentuk persepsi dan pola pikir kita. Bagi sebagian orang, hal ini dapat menjadi inspirasi positif untuk berinovasi dan berkembang. Namun, bagi yang lain, terdapat risiko besar meleburnya budaya bahasa asli mereka.

Dengan mudahnya akses terhadap tayangan yang cenderung jakartasentrisme, masyarakat terkadang tanpa sadar mulai meniru atau mengadopsi gaya hidup dan bahasa yang tidak sesuai dengan budaya asli mereka. Hal ini dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam masyarakat, terutama jika adopsi tersebut dianggap sebagai sesuatu yang lebih “modern” atau “tren.” Konflik internal pun mungkin muncul, terutama bagi mereka yang berjuang untuk mempertahankan nilai-nilai budaya mereka.

Meskipun perubahan teknologi membawa banyak aspek positif seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan keterbukaan terhadap dunia, tetapi penting untuk senantiasa menjaga identitas budaya dan bahasa. Masyarakat perlu memilah dengan bijak konten digital yang mereka konsumsi, mempertahankan keunikan dan kearifan lokal, sambil tetap terbuka terhadap kemajuan yang membawa dampak positif. Hanya dengan keseimbangan yang baik antara perubahan dan pelestarian, kita dapat menghindari meleburnya suatu budaya bahasa dan memastikan kelangsungan harmoni di tengah-tengah masyarakat yang beragam.

Print Friendly, PDF & Email
Halaman 2 dari 2
Prev12
Tags: Dian Noviarini
Pos Sebelumnya

Dalam rangka Pengendalian Inflasi, Pemerintah Kabupaten Solok Gelar Operasi Pasar.

Pos Selanjutnya

Kabupaten Solok Lakukan kerja sama dengan Pemerintah Sumedang

Terkait Posts

Manajemen Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan

Manajemen Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan

14 Juni 2025
Qurban Sebagai Manifestasi Rasa Syukur Manusia

Qurban Sebagai Manifestasi Rasa Syukur Manusia

9 Juni 2025
Pendidik

Pendidik

2 Mei 2025
Pentingnya Pendidikan bagi Individu dan Masyarakat

Pentingnya Pendidikan bagi Individu dan Masyarakat

2 Mei 2025
Pos Selanjutnya
Kabupaten Solok Lakukan kerja sama dengan Pemerintah Sumedang

Kabupaten Solok Lakukan kerja sama dengan Pemerintah Sumedang

Spektakuler Pemkab Solok Masuk Nominasi Apresiasi Kampung Keluarga berkualitas

SPEKTAKULER PEMKAB SOLOK MASUK NOMINASI APRESIASI KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS

Mambangkik Batang Tarandam

Solok Super Team Hebat
Solok Super Team Hebat

Solok Super Team Hebat

Currently Playing
PRNewsPresisi

© 2022 PRNEWSPRESISI.COM | by Proletariat.Digital

Navigate Site

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kabar Kriminal
  • Kabar Pasar
  • Kuliner & Wisata
  • Lintas Berita
  • Politik & Budaya
  • Seputar Ramadhan & Religi
  • Opini
  • Advetorial

© 2022 PRNEWSPRESISI.COM | by Proletariat.Digital

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!