Menurut mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, sesuai dengan judulnya yang mengandung kata “santri”, buku tersebut menyuguhkan peristiwa diplomasi yang melibatkan kaum santri sebagai pelaku diplomasi.
Sementara itu politisi Dr. (HC) Zulkifli Hasan yang pernah menjadi Wakil Ketua MPR (kini Menteri Perdagangan) dalam kata pengantarnya di buku itu mengharapkan buku tersebut dapat menjadi a living document yang bermanfaat untuk memberikan update terkait kontribusi kaum santri dalam membantu terwujudnya perdamaian dan ketertiban dunia.
Kemudian, apa kata para tokoh nasional lainnya tentang buku Diplomasi Santri karya Dr. Arifi Saiman itu? Politisi M Hatta Rajasa yang pernah menjadi Menristek, Menhub, Mensesneg, den Menko Perekonomian menyatakan, selama ini santri sering dianggap berjarak dengan diplomasi.
Padahal, menurut dia, sejatinya sejak prakemerdekaan peran santri dan kyai (ulama) sangat besar, seperti yang dilakukan oleh KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Agus Salim, Buya Hamka, dan masih banyak lagi. Mereka adalah para ulama yang melakukan diplomasi untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Di masa kini, legacy para diplomat santri terdahulu dilanjutkan oleh Pak Arifi sesuai dengan tantangan zamannya. Sebagai Konsul Jenderal RI New York, beliau banyak melakukan inovasi, khususnya digitalisasi layanan bagi WNI. Banyak kisah inspiratif lainnya di buku ini yang harus anda baca. Sekali lagi, selamat untuk Pak Arifi,” katanya.
Lain lagi kata Imam di Kota New York, Dr. Shamsi Ali. Menurut tokoh Islam di Amerika kelahiran Sulawesi Selatan itu, buku Diplomasi Santri menjadi salah satu bukti nyata dari kredibilitas dan kualitas santri.
Menurut Presiden Nusantara Foundation USA itu, santri bukan saja sebuah kata yang bermakna pelajar, tetapi sekaligus gambaran karakter bangsa yang memadukan antara kedalaman ilmu dan wawasan agama serta kebangsaan yang tak terpisahkan.
Discussion about this post