Bagian kedua buku itu membahas peranan dan kiprah diplomasi Nahdlatul Ulama pada abad ke-21 yang berfokus pada peran bridge builder (pembangun jembatan) dari jam’iyah terbesar di Indonesia, baik dari aspek alasan di balik pelibatan Nahdlatuul Ulama maupun dari sisi proses implementasinya.
Khusus terkait misi diplomasi Nahdlatul Ulama, pembahasannya didahului dengan peretasan akar masalah konflik berkepanjangan di wilayah Patani Thailand Selatan berdasarkan perspektif sejarah dan perspektif kebijakan Pemerintah Thailand terhadap kawasan itu.
Disebutkan, sebagian isi dan bahasan dari buku Diplomasi Santri itu disadur dari disertasi penulis pada Program S3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (FIKOM UNPAD) Bandung.
Penulisnya, Dr. Arifi Saiman adalah seorang diplomat karier yang lahir di Dusun Kampung Baru, Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kampung halamannya di Tempeh, lalu melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Surabaya. Kemudian dia melanjutkan studi Strata 1 (S-1) di Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember dan lulus pada 1988.
Setelah diterima di Departemen Luar Negeri (sekarang Kementerian Luar Negeri) penulis berkesempatan melanjutkan pendidikan Strata 2 (S2) di School of Politics, the Flinders University of South Australia, Adelaide Australia.
Sementara itu pendidikan Strata 3 (S-3) ditempuh penulis di FIKOM UNPAD Bandung setibanya kembali di Tanah Air dari penugasan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dakar Senegal.
Discussion about this post