Lebih lanjut, Sandiaga menyatakan bahwa peningkatan ekonomi para pelaku UMKM memberikan dampak terhadap kebangkitan ekonomi secara luas serta mendorong terciptanya lapangan kerja. Terlebih saat ini, kontribusi ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan nilai sebesar 7,35%. Data dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022 menyebutkan bahwa tiga sub-sektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor yakni kuliner (39%), fesyen (17%) dan kriya (14,9%).
“Saya ucapkan selamat kepada para UMKM Sumatera Selatan yang telah berhasil meningkatkan omzet dan skala usahanya melalui program BKSS. Diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan kontribusi ekonomi kreatif Indonesia, namun juga dapat mengangkat potensi pariwisata di Sumatera Selatan. Peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif ini akan semakin mendekatkan target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024.” pungkas Sandiaga.
Rini Utari pemilik Arumitha Leather, salah satu UMKM Binaan BKSS, mengapresiasi program ini. Menurut Rini, program ini tidak hanya memberikan pendampingan yang komprehensif terkait produksi dan pengembangan pemasaran, tapi juga mengajarkan tentang literasi keuangan, bantuan layanan cuti bayar pajak, dan lainnya.
“Di BKSS kami dihubungkan dengan berbagai stakeholders, mulai dari kalangan pemerintah, investor hingga sesama UMKM. Kami optimistis dengan berkolaborasi, UMKM di Sumsel dapat tumbuh dan berkembang,”ungkap Rini.
Berkat pelatihan program BKSS, omset 200 UMKM binaan Kemenparekraf meningkat hingga 89.5 persen, melibatkan 459 tenaga kerja di wilayah Sumatera Selatan dan diharapkan akan terus meningkat.
Sejak diluncurkan 14 September lalu, program BKSS mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Antusiasme tersebut terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 600 peserta. Dari jumlah tersebut, terdapat 200 UMKM dari 17 kabupaten/ kota di Sumatera Selatan yang lolos kurasi dan masuk tahap pelatihan. Setelah dibekali berbagai pelatihan, peserta kemudian diajak untuk mengaplikasikan ilmunya melalui berbagai kegiatan promosi baik melalui pameran di sejumlah lokasi maupun secara daring di berbagai platform e-commerce.
Discussion about this post