Mubaligh SMPN 5 Lembang Jaya Sambangi Masjid dan Mushalla DiKoto Laweh

Koto Laweh,PRnewspresisi.com—SMPN 5 Lembang Jaya Kab.Solok selama bulan ramadhan  1444 H mengutus Tim Mubaligh nya ke masjid, Mushalla atau surau surau yang berada di sekitar Nagari Koto laweh.

Hal itu Berdasarkan surat Edaran dari Dinas pendidikan pemuda dan olah raga kab.Solok terkait program siswa selama bulan Ramadhan ini untuk menampilkan mubaligh cilik yang datang ber team dan dalam satu team terdiri dari 3 orang yang terdiri dari protokol, pembacaan ayat al-Qur’an dan penyampaian mubaligh cilik.

Salah satu masjid yang didatangi oleh mubaligh dari SmPN 5 Lembang Jaya tersebut adalah Masjid Taqwa Taratak Baru Nagari Koto laweh pada Rabu (05/04/23).

Kedatangan mereka didampingi oleh Guru dari sekolah setempat yakni Ustadzah Ridhatul Husna, beliau mengatakan “alhamdulillah acara  terlaksana dengan baik dan lancar”,Ucapnya.

Disampaikan Ustadzah Ridhatul Husna yang sering disapa Ustadzah Uul mengatakan bahwa yang tampil kali ini berasal dari kelas 7 yang masing masing  bernama wilma (protokol), pepi (pembacaan ayat alquran) dan chintia sebagai mubaligh.

“Mereka tampil di malam tarwih pada hari ke 15 ramadhan dengan menyampaikan ceramahnya tentang kematian sesuai dalam ( Q.s ali-imran ayat 185) yang berbunyi kullu nafsiw zaa ikatul maut “setiap yg bernyawa pasti akan mati”,jelasnya.

Ustadzah UUL  menyampaikan bahwa  tujuan pihak sekolah mengutus siswanya berceramah selain belajar,  juga membiasakan dan memantapkan diri untuk tidak grogi ketika tampil didepan umum.

” bukan itu saja, masyarakat akan melihat bukan siswa yang berada di pesantren saja yang bisa ceramah, disekolah umum pun juga bisa”,tuturnya.

Dalam ceramahnya siswa menyampaikan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian baik itu tumbuhan, hewan, atau manusia.

dalam ayat tersebut juga mengandung makna bahwa “jika kamu khawatir mati kelaparan akibat hijrah ke tempat lain, ketahuilah bahwa kamu pasti akan mati juga dengan cara lain.

Sebab setiap makhluk yang bernyawa tanpa terkecuali akan merasakan mati, dengan atau tanpa sebab.(Stian)