maraknya peredaran narkoba disebabkan oleh keuntungan besar yang menjanjikan bagi pengedarnya. Selain itu lemahnya penjagaan pada pintu masuk juga menjadi salah satu faktor, Hal tersebut juga diperparah dengan kondisi geografis daerah yang sebagaian besar merupakan daerah kepulauan yang memiliki banyak pintu untuk memasukinya.
Saya selaku orang Yang Dibesarkan Di Solok Sumatra Barat merasa harus berterimakasih pada segenap pihak dalam upaya pemberantasan narkoba di negeri ini. Pasalnya, narkoba dengan segala jenisnya tak hanya bisa membunuh, tapi juga bisa merusak elemen keluarga.tidak terbayangkan jika Generasi sekarang telah dirusak, bagaimana kedepannya negara Kita.
Seperti diketahui bahwa Narkoba Bagaikan jamur di musim penghujan, satu dipetik muncul wajah lain. Lantas yang menjadi pertanyaan besar, siapa yang patut disalahkan akibat merebaknya barang-barang haram tersebut? Jangankan di lingkungan bebas, di dalam sel pun masih ada transaksi jual beli narkoba dan sejenisnya.
Tentu masalah ini harus menjadi perhatian seluruh pihak. Tidak hanya pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat dimulai dari keluarga. Saya haqqul yaqin, kita semua takkan merelakan anak, keluarga, teman dekat, guru, hingga tetangga mengkonsumsi barang narkoba dan sejenisnya. Amit-amit mengkonsumsi, menyentuh pun jangan.
Untuk itu, kita berharap pemerintah tidak tebang pilih menangkap pelaku atau pengedar narkoba. Jangan sampai ada kongkalikong antara pihak keamanan dan pelaku. Saya tidak berburuk sangka, namun ada kemungkinan beberapa oknum main mata. Kalau mental pihak keamanan cetek atau cemen, melihat uang segepok saja sudah weleh-weleh. Marilah berani menolak narkoba dan sejenisnya untuk menjaga keluarga kita, walau mungkin gaji minim.
Mengamati pemberitaan tentang narkoba, saya berasumsi ada banyak celah terjadinya transaksi. Pertama, tidak adanya kesadaran dan tanggung jawab komunal. Kesadaran dan tanggung jawab merupakan hal penting dalam memberantas segala kejahatan yang merugikan negeri ini. Ketika kesadaran dan tanggung jawab pada diri sudah tercederai maka segala lini struktur kehidupan (utamanya pemerintah) di negeri ini akan melemah dan mudah digerogoti sumber eksternal yang merugikan ikatan (bound) berbangsa dan bernegara.
Kesadaran dan tanggung jawab seseorang dalam memangku jabatan di struktur pemerintahan misalnya, merupakan hal vital dalam menjamin tercapainya sistem birokrasi yang bersih. Ketika kesadaran positif menjadi kesadaran negatif dan materialis maka secara bertahap akan menanamkan benih-benih kebohongan dan penyelewengan. Misalnya seseorang yang merasa gajinya tidak cukup maka segala sumber yang subhat (campuran halal dan haram) dapat ditempuh sebagai upaya pemuasan ego-materialis.
Discussion about this post