sebagai Nara sumber,Wendi memaparkan materi tentang Konsep Stunting 1000 HPK (hari pertama kehidupan).Wendi menjelaskan stunting dapat dicegah mulai dari selama hamil lebih kurang 270-273 hari dan dapat diketahui mulai bayi usia 2 bulan sampai usia 20 bulan,semua tergantung intervensi dilapangam.
“Adapun program pemerintah untuk penurunan stunting dikota Solok Wendi menjelaskan program dari BAZNAS yaitu BAAS (bapak asuh anak stunting) dan program dari Kampung berkualitas yaitu DASHAT(dapur sehat atasi Stunting).
Sementara itu Ria marta nofa,S.ST Bidan koordinator Puskesmas Tanah garam, yang merupakan Nara sumber dari IBI(ikatan Bidan Indonesia) mengatakan setelah mengikuti pembelajaran peserta diharapkan mampu menerapkan tugas dan fungsi Pendamping keluarga pada pelaksanaan pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan stunting.dan tujuan akhirnya adalah menciptakan generasi yang berkarakter.
Selanjutnya,Lina sari Amalia,S.sos selaku PKB dari kelurahan Pasar Pandan Air Mati menyampaikan materi tentang pelaksanaan pendampingan keluarga sertai Alur pendampingan Calon pengantin/calon pasangan usia subur(PUS).
Selain itu Lola Febrina,S.EI PKB dari kelurahan Sinapa juga memaparkan “Cara Pendampingan Keluarga Berkelanjutan”.
Lola dalam penyampaiannya mengatakan bahwa pendampingan dilakukan sampai anak usia 5 tahun.selama kehamilan,ibu hamil harus melakukan pemeriksaan sebanyak 6 kali, yakni 2 kali pemerikasaan dengan Dokter dan Pendampingan dari Tim pendamping keluarga terhadap ibu pasca salin dengan memastikan ibu terlindungi alat kontrasepsi. “dan memastikan panjang bayi lahir 47 cm dan berat badan lahir 2,5 kg.kalau kuranng,’beresiko stunting” jelasnya
Discussion about this post