Orientasi Tim Pendamping Kelurga Cegah Dan Turunkan Angka Stunting

Kota Solok, PRnewspresisi.com -- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solok mengadakan Orientasi Tim pendamping keluarga (TPK) angkatan I yang diadakan di DPPKB kota Solok pada Rabu (08/03/23).

Acara Orientasi Tim pendamping keluarga angkatan I ini diikuti oleh 4 kelurahan yaitu Tanah garam,VI Suku, Sinapa Piliang dan kelurahan IX Korong. Sementara peserta Tim pendamping keluarga nya terdiri dari unsur Bidan,kader KB,Dan PKK yang berjumlah 57 orang.

Firdan Griya Sukma sebagai Manager satgas Stunting dari BKKBN provinsi Sumatera barat selaku Nara sumber mengatakan bahwa tujuan diadakannya orientasi bagi Tim pendamping keluarga ialah untuk menyiapkan generasi kedepannya.

"dari BKKBN, Satgas Stunting ikut mengawal Stunting dan Untuk wilayah Sumatera Barat walaupun angka stunting meningkat, Namun untuk Kota Solok,angka stunting turun dengan baik",jelasnya.

Firdan dalam paparannya menjelaskan tentang 5 rencana aksi prioritas Tim pendamping keluarga,diantaranya penyediaan data beresiko stunting berdasarkan data pendataan keluarga tahun 2022, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan calon pengantin, surveilans keluarga beresiko stunting dan audit kasus stunting.

Selanjutnya Wendi asrizal,S.KM.MPH sebagai Kepala bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga(K3) DPPKB mewakili Kepala dinas dalam sambutan menyampaikan harapan Kepala Dinas agar Orientasi ini bisa menurunkan angka stunting khususnya kota Solok,.dengan memaksimalkan pendampingan oleh Tim pendamping keluarga terhadap keluarga sasaran.

sebagai Nara sumber,Wendi memaparkan materi tentang Konsep Stunting 1000 HPK (hari pertama kehidupan).Wendi menjelaskan stunting dapat dicegah mulai dari selama hamil lebih kurang 270-273 hari dan dapat diketahui mulai bayi usia 2 bulan sampai usia 20 bulan,semua tergantung intervensi dilapangam.

"Adapun program pemerintah untuk penurunan stunting dikota Solok Wendi menjelaskan program dari BAZNAS yaitu BAAS (bapak asuh anak stunting) dan program dari Kampung berkualitas yaitu DASHAT(dapur sehat atasi Stunting).

Sementara itu Ria marta nofa,S.ST Bidan koordinator Puskesmas Tanah garam, yang merupakan Nara sumber dari IBI(ikatan Bidan Indonesia) mengatakan setelah mengikuti pembelajaran peserta diharapkan mampu menerapkan tugas dan fungsi Pendamping keluarga pada pelaksanaan pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan stunting.dan tujuan akhirnya adalah menciptakan generasi yang berkarakter.

Selanjutnya,Lina sari Amalia,S.sos selaku PKB dari kelurahan Pasar Pandan Air Mati menyampaikan materi tentang pelaksanaan pendampingan keluarga sertai Alur pendampingan Calon pengantin/calon pasangan usia subur(PUS).

Selain itu Lola Febrina,S.EI PKB dari kelurahan Sinapa juga memaparkan "Cara Pendampingan Keluarga Berkelanjutan".

Lola dalam penyampaiannya mengatakan bahwa pendampingan dilakukan sampai anak usia 5 tahun.selama kehamilan,ibu hamil harus melakukan pemeriksaan sebanyak 6 kali, yakni 2 kali pemerikasaan dengan Dokter dan Pendampingan dari Tim pendamping keluarga terhadap ibu pasca salin dengan memastikan ibu terlindungi alat kontrasepsi. "dan memastikan panjang bayi lahir 47 cm dan berat badan lahir 2,5 kg.kalau kuranng,'beresiko stunting" jelasnya

Kepala Bidang pengendalian penduduk (Dalduk) dan anggota Pokja IV PKK Kota Solok, Dra,Zurnelli,MM sesuai materi yang disampaikan tentang "Peran keluarga berencana dalam upaya penurunan stunting".

dalam paparannya,Zurnelli menjelaskan peran Kampung Berkualitas dalam pencapaian keluarga berkualitas. Zurnelli menjelaskan untuk tahun ini semua kelurahan diKota Solok sudah dibentuk Kampung Berkualitas yang tenaga penggeraknya ditingkat desa/kelurahan antara lain,Penyuluh KB,pendamping Desa,penyuluh pertanian,bidan desa,koordinator pendidikan,,PKK,Kader pembangunan manusia,Tim percepatan penurunan stunting,Pokja kampung KB,posyandu,Poktan,dsb.

"adapun sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil,ibu menyusui dan keluarga balita yang besesiko stunting",terangnya.

Selanjutnya,Diana ashar,S.E Penyuluh KB kelurahan VI Suku kota Solok,memandu peserta dalam praktek penggunaan aplikasi ELSIMIL.yaitu aplikasi skrining oleh pendamping keluarga untuk calon pengantin,Pasangan usia subur(PUS),ibu hamil,ibu pasca persalinan dan balita.

acara ditutup dengan materi tentang 'Komunikasi Antar Pribadi oleh Kabid K3 (ketahanan dan kesejahteraan keluarga).Dalam pendampingan keluarga,Tim harus mengetahui fungsi dari Komunikasi antar pribadi ,dan meningkatkan kerjasama ,komunikasi dan kebersamaandalam pendampingan pungkasnya.( Meri )